News York, 18 Jumadil Akhir 1436/7 April 2015 (MINA) – Konflik di Yaman mendorong terjadinya bencana kemanusiaan, menggusur puluhan ribu keluarga dan menimbulkan lebih banyak ancaman penyakit, kata Badan Anak-anak PBB UNICEF.
Negara Yaman termiskin di Semenanjung Arab telah mengalami lama kerusuhan. Namun hampir selama dua minggu perang antara pejuang Houthi pemberontak dan pasukan pendukung pemerintah yang didukung oleh serangan udara koalisi dipimpin Arab Saudi, telah menempatkan jutaan orang dalam bahaya.
Perwakilan UNICEF untuk Yaman, Julien Harneis mengatakan, “banyak anak-anak telah tewas dalam pertempuran tersebut. Rumah sakit kewalahan, dan sekolah diambil alih,” demikian World Bulletin melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Selanjutnya dipaparkan, kekurangan bahan bakar mengancam terganggunya program imunisasi anak karena perlu vaksin yang disimpan dalam lemari es.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Anggaran pemerintah untuk keluarga termiskin telah ditangguhkan.
Pada saat yang sama biaya air telah meningkat, karena biaya operasi generator pembangkit l;istrik menjadi lebih mahal, dan harga makanan semakin melonjat naik sementara pendapatan masyarakat makin memprihatinkan.
Pengungsi besar-besaran, dengan keluarga yang melarikan diri dari kota-kota paling parah, juga menyebabkan memburuknya kondisi higiene dan sanitasi sehingga kemungkinan menyebarkan penyakit. “Kami bergegas untuk membantu bencana kemanusiaan ini,” kata Harneis.
UNICEF dan Komite Internasional Palang Merah berusaha untuk menerbangkan bantuan ke Yaman pada Selasa (7/4).
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
UNICEF mengatakan, mereka telah berjuang untuk mendapatkan persetujuan dari koalisi Saudi yang dipimpin dan untuk menemukan pesawat yang akan terbang ke zona konflik di Yaman.
“Fokus utama kami adalah pengadaan air dan sanitasi, dan bantuan kesehatan,” kata Harneis melalui telepon dari Yordania. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran