Washington, MINA – Pengguna media sosial dihebohkan dengan kemunculan Sameera Fazili, Wakil Direktur Dewan Ekonomi Nasional Amerika Serikat, yang mengenakan jilbab saat berbicara di konferensi pers di Gedung Putih baru-baru ini.
Pengguna media sosial menilai hal itu sebagai simbol pergeseran setelah bertahun-tahun Islamofobia dinormalisasi oleh pemerintahan sebelumnya, demikian dikutip dari The New Arab pada Sabtu (27/2).
Fazili, putri imigran asal Kashmir, berbicara kepada wartawan dalam konperensi pers itu atas perintah eksekutif Presiden Joe Biden untuk memaparkan program mengatasi kekurangan chip elektronik dan masalah rantai pasokan penting lainnya.
Fazili adalah lulusan Universitas Harvard dan Sekolah Hukum Yale, diangkat ke posisi kunci Dewan Ekonomi Nasional yang menangani proses pembuatan kebijakan ekonomi dan memberikan saran kebijakan kepada presiden bulan lalu.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pengguna media sosial menyambut baik penampilan pertama Fazili sebagai pejabat di pemerintahan Biden, dengan beberapa menafsirkan gambar pejabat Muslim yang mengenakan jilbab sebagai simbol pergeseran dari warisan kekurangsuka-an Donald Trump terhadap Muslim.
“Sebulan setelah Trump pergi, kami memiliki seorang saudara perempuan berjilbab yang memberikan konferensi pers di Gedung Putih “, tulis Imraan Siddiqi, direktur eksekutif Dewan Muslim Hubungan Islam Amerika (CAIR) cabang Washington.
Shahed Amanullah, seorang pengusaha teknologi Muslim yang menjabat sebagai penasihat senior di Departemen Luar Negeri AS antara tahun 2011 dan 2014, mengungkapkan komentar serupa.
Dia menggambarkan penampilan Fazili, putri imigran Kashmir, menunjukkan “seberapa jauh kita telah mencapai hanya dalam sebulan dari ketidakmampuan dan pengucilan hingga kecerdasan dan inklusi.”
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Aymaan Ismail, seorang jurnalis Muslim AS yang berfokus pada identitas dan agama, membandingkan penampilan Fazili dengan aktivis anti-Islam Brigette Gabriel, yang diundang ke Gedung Putih oleh Trump.
“Trump mengundang para Islamofobia seperti Brigette Gabrial ke WH. Hari ini, saudari @sameerafazili menyampaikan konferensi pers. betapa cepatnya hal-hal berubah,” ujarnya.
Tak lama setelah menjabat pada tahun 2017, Trump memberlakukan “larangan perjalanan Muslim”, yang dibatalkan Biden dalam serangkaian perintah eksekutif di awal masa jabatannya bulan lalu.
Larangan itu adalah salah satu dari beberapa janji kampanye xenofobia yang dibuat oleh Trump, yang mencakup pembuatan pendaftaran Muslim dan pengawasan masjid.(T/R7/P1)
Baca Juga: Pak Jazuli dan Kisah Ember Petanda Waktu Shalat
Mi’raj News Agency (MINA)