Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEJABAT KUNCI TALIBAN MENGUNDURKAN DIRI

Rudi Hendrik - Rabu, 5 Agustus 2015 - 11:23 WIB

Rabu, 5 Agustus 2015 - 11:23 WIB

346 Views

Negosiator terkemuka Taliban Syed Tayyab Agha mengundurkan diri. (Foto: dok. BBC)
Negosiator terkemuka <a href=

Taliban Syed Tayyab Agha mengundurkan diri. (Foto: dok. BBC)" width="300" height="169" /> Negosiator terkemuka Taliban Syed Tayyab Agha mengundurkan diri. (Foto: dok. BBC)

Kabul, 20 Syawal 1436/5 Agustus 2015 (MINA) – Pemimpin politik Taliban Syed Tayyab Agha mengundurkan diri setelah kelompoknya mengumumkan pengangkatan pemimpin baru, Mullah Akhtar Mansoor.

Pengumuman itu dilakukan di tengah laporan adanya perpecahan di jajaran taliban/">pemimpin Taliban menyusul kematian mantan pemimpinnya Mullah Omar.

Agha juga mengecam tindakan penjagaan rahasia kematian Mullah Omar selama dua tahun dan dia menyebutnya “kesalahan sejarah”, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (5/8).

“Ini diperlukan, pemimpin Emirat Islam (Taliban) harus diangkat di hadapan Mujahidin pemberani di benteng-benteng mereka di dalam negeri (Afghanistan),” kata Agha dalam keterangannya.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

“Penunjukan setiap pemimpin yang telah terjadi di luar negeri telah membawa dampak yang sangat buruk,” katanya.

Berita pengunduran diri Agha telah memicu spekulasi atas kesatuan kelompok dan keputusan masa depan.

“Salah satu dari banyak alasan sikap Tayyeb Agha adalah penting, menjelaskan kuatnya rumor (Mullah) Yaqoob dan (Mullah Abdul) Mannan tidak merasa senang dengan dipilihnya Mansoor,” kata Mujib Mashaal, seorang wartawan Afghanistan di Twitter.

Syed Tayyab Agha lahir di Provinsi Kandahar, Afghanistan. Agha dihormati oleh jajaran pimpinan Taliban karena kedekatannya dengan Mullah Omar dan menjadi salah satu pembantu yang paling terpercaya.

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Agha yang berusia tiga puluhan juga dianggap sebagai negosiator terkemuka Taliban dalam pembicaraan perdamaian yang sedang berlangsung.

Menurut sumber di Afghanistan, Omar mempercayai Agha untuk informasi yang sangat sensitif dan Agha bertindak sebagai juru bahasa Inggris dan utusan sebelum terjadinya invasi Amerika Serikat pada 2001.

Setelah munculnya laporan perpecahan dalam kepemimpinan, Mullah Mansoor merilis pesan audio pertamanya pada Sabtu (1/8) yang menyerukan persatuan dan mendesak Taliban untuk “mengabaikan” perundingan perdamaian.

“Kami akan terus berjihad dan akan berjuang sampai kita menegakkan syariat Islam di negeri ini,” katanya dalam pesan audio.(T/P001/R05)

Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB akan Luncurkan Proyek Alternatif Pengganti Opium untuk Petani Afghanistan

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional