PEJABAT KUNCI TALIBAN MENGUNDURKAN DIRI

Negosiator terkemuka Taliban Syed Tayyab Agha  mengundurkan diri. (Foto: dok. BBC)
Negosiator terkemuka Syed Tayyab Agha mengundurkan diri. (Foto: dok. BBC)

Kabul, 20 Syawal 1436/5 Agustus 2015 (MINA) – Pemimpin politik Taliban Syed Tayyab Agha mengundurkan diri setelah kelompoknya mengumumkan pengangkatan pemimpin baru, Mullah Akhtar Mansoor.

Pengumuman itu dilakukan di tengah laporan adanya perpecahan di jajaran menyusul kematian mantan pemimpinnya Mullah Omar.

Agha juga mengecam tindakan penjagaan rahasia kematian Mullah Omar selama dua tahun dan dia menyebutnya “kesalahan sejarah”, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (5/8).

“Ini diperlukan, pemimpin Emirat Islam (Taliban) harus diangkat di hadapan Mujahidin pemberani di benteng-benteng mereka di dalam negeri (Afghanistan),” kata Agha dalam keterangannya.

“Penunjukan setiap pemimpin yang telah terjadi di luar negeri telah membawa dampak yang sangat buruk,” katanya.

Berita pengunduran diri Agha telah memicu spekulasi atas kesatuan kelompok dan keputusan masa depan.

“Salah satu dari banyak alasan sikap Tayyeb Agha adalah penting, menjelaskan kuatnya rumor (Mullah) Yaqoob dan (Mullah Abdul) Mannan tidak merasa senang dengan dipilihnya Mansoor,” kata Mujib Mashaal, seorang wartawan Afghanistan di Twitter.

Syed Tayyab Agha lahir di Provinsi Kandahar, Afghanistan. Agha dihormati oleh jajaran pimpinan Taliban karena kedekatannya dengan Mullah Omar dan menjadi salah satu pembantu yang paling terpercaya.

Agha yang berusia tiga puluhan juga dianggap sebagai negosiator terkemuka Taliban dalam pembicaraan perdamaian yang sedang berlangsung.

Menurut sumber di Afghanistan, Omar mempercayai Agha untuk informasi yang sangat sensitif dan Agha bertindak sebagai juru bahasa Inggris dan utusan sebelum terjadinya invasi Amerika Serikat pada 2001.

Setelah munculnya laporan perpecahan dalam kepemimpinan, Mullah Mansoor merilis pesan audio pertamanya pada Sabtu (1/8) yang menyerukan persatuan dan mendesak Taliban untuk “mengabaikan” perundingan perdamaian.

“Kami akan terus berjihad dan akan berjuang sampai kita menegakkan syariat Islam di negeri ini,” katanya dalam pesan audio.(T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0