Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekikan Wanita Indonesia untuk Perjuangan Palestina

Widi Kusnadi Editor : Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 31 Agustus 2024 - 08:22 WIB

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 08:22 WIB

18 Views

Teriknya matahari pagi seakan menjadi penyemangat bagi para wanita yang sedang melakukan aksi damai bela Palestina lawan genosida di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Sabtu (31/8) pagi.

Meilina Fitriyanti, salah satu orator dari komunitas Wanita Bela Palestina memekikkan semangat takbir sehingga membangkitkan semangat para peserta aksi untuk terus bersuara membela Palestina.

“Mari kita terus gelorakan semangat kita untuk membela palestina. Janganlah kita hanya duduk berpangku tangan saja, tanpa berbuat sesuatu ketika menyaksikan penderitaan wara wanita dan anak-anak di Gaza,” serunya.

“Bir Ruh, Bi Dam, Nabdika Ya Aqsa,” itulah pekik semangat para ibu-ibu dalam aksi tersebut. Mereka tampak bersemangat, meski terik matahari menyengat.

Baca Juga: Meraih Syafaat Melalui Shalawat

Meilina menambahkan, meski pekikan semangat itu terlihat sederhana, hanya nyaring di antara para peserta aksi, namun ia yakin, dengan keikhlasan dan kesungguhan, suara pekikan itu akan terdengar juga di telinga rakyat Palestina, para pejuang dan syuhada yang telah gugur.

“Sama seperti pekikan Umar bin Khattab ketika memberi semangat dan arahan kepada pasukan di negeri Syam, padahal ia berada di Madinah. Namun dengan keikhlasan dan kesungguhan, Allah menyampaikan suara Umar hingga terdengan oleh pasukan yang sedang enghadpi pasukan Romawi di negeri Syam,” paparnya.

Zionis Israel mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera. Kini mereka menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal mereka yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 lalu hingga saat ini.

Lebih dari 10 bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza terbengkalai di tengah blokade yang melumpuhkan masuknya makanan, air bersih dan obat-obatan.

Baca Juga: Perjuangan Palestina di PBB, Mungkinkah Berhasil?

Israel secara terang-terangan melakukan genosida di  Gaza. Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militer mereka di selatan kota Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.

Perang tersebut telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah perkotaan dan padat penduduk,” kata Perwira Tinggi di United Nations Mine Action Service (UNMAS), Pehr Lodhamar, di sebuah pertemuan di Jenewa.

Israel telah membunuh lebih dari 40 ribu warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Sementara itu, lebih dari 80 ribu lainnya terluka dan hidup di tengah kehancuran massal dan kurangnya pasokan kebutuhan pokok.

Para peserta aksi memakai syal Palestina, atribut berupa bendera, ikat kepala dan atribut lainnya bertuliskan dukungan kepada perjuangan Palestina.

Baca Juga: Kekuatan Sabar dalam Menghadapi Ujian Hidup

Sementara itu, di depan Kedues AS terlihat blokade beton setinggi sekitar 1,5 meter dengan kawat berduri yang dipasang oleh petugas kepolisian. Blokade tersebut terpasang hingga stasiun Gambir di sisi timur Monas.

Para peserta semakin dibuat syahdu dengan lantunan ayat suci a-Al-Qur’an yang dibacacan qori dengan membaca surah Al-Isra ayat 1-8 yang menceritakan tentang Masjidil Aqsa. []

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Menjaga Masjid Al-Aqsa, Tanggung Jawab Setiap Muslim di Seluruh Dunia

 

 

Baca Juga: Lima Kelemahan Manusia di Dalam Al-Quran

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Kolom
MINA Preneur
Internasional
Internasional