Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintahan Trump Diduga Blokir Pendanaan untuk Organisasi Islam di AS

Widi Kusnadi Editor : Arif R - Sabtu, 11 Oktober 2025 - 07:30 WIB

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 07:30 WIB

21 Views

Presiden AS Donald Trump. (Gambar: X)

Washington, MINA – Pemerintahan Presiden Donald Trump dikabarkan sempat menyiapkan rencana untuk memblokir pendanaan bagi sejumlah organisasi Islam di Amerika Serikat, sebelum akhirnya dibatalkan.

Rencana pemblokiran diajukan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) kepada Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) pada musim semi lalu. Meski skema tersebut tidak pernah diresmikan, beberapa organisasi Muslim mengaku dana keamanan mereka telah dicabut tanpa penjelasan yang jelas dari pemerintah.

Program pendanaan keamanan ini sejatinya diberikan kepada kelompok-kelompok keagamaan di Amerika untuk membantu mereka melindungi tempat ibadah dan komunitas dari ancaman kejahatan.

Namun, menurut sejumlah organisasi Islam, pencabutan dana tersebut terjadi sekitar enam bulan setelah isu rencana pemblokiran muncul ke publik. Al-Jazeera melaporkan.

Baca Juga: Gempa Besar Berkekuatan 6,3 SR Kembali Guncang Afghanistan

Pemerintahan Trump pada masa itu berdalih bahwa pemangkasan anggaran terhadap organisasi Islam dilakukan sebagai bagian dari kebijakan efisiensi, serta tuduhan keterkaitan dengan aktivitas terorisme. DHS membantah tuduhan diskriminasi tersebut, dengan menegaskan bahwa DHS dan FEMA tidak membuat kebijakan berdasarkan agama.

Sementara itu, kelompok-kelompok Islam di Amerika menolak keras tuduhan itu, menegaskan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan organisasi teroris mana pun, dan menilai langkah pemerintah sebagai bentuk diskriminasi terhadap komunitas Muslim.

Kebijakan pemerintahan Trump kerap menuai kritik dari komunitas Muslim di Amerika, terutama sejak diberlakukannya larangan perjalanan terhadap beberapa negara mayoritas Muslim pada awal masa pemerintahannya.

Langkah-langkah tersebut dianggap memperkuat Islamofobia di tingkat institusional dan memperburuk hubungan antara pemerintah federal dan komunitas Muslim AS.

Baca Juga: IOM: Hampir 1.000 Warga Sudan Mengungsi dari Darfur dalam Sehari

Mi’raj News Agency (MINA) 

Rekomendasi untuk Anda