Washington, DC, MINA – Sebuah hasil survei yang dirilis oleh kelompok hak-hak sipil Muslim Amerika terkemuka, menunjukkan, 95 persen pemilih Muslim yang memenuhi syarat, muncul memberikan suara pada pemilihan sela Amerika Serikat (AS), Selasa (6/11) yang lalu, di tengah makin maraknya sikap anti Islam di negara itu.
“Tingginya jumlah pemilih Muslim dan anggota komunitas minoritas lainnya di seluruh negeri adalah penegasan kekuatan dan keragaman dalam sistem politik kita dan teguran terhadap kebijakan pemerintahan yang memecah-belah dan hanya berdasarkan rasa takut,” kata Nihad Awad, Direktur Eksekutif Nasional Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Rabu (7/11) dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke AboutIslam.net.
Menurutnya, jelas bahwa banyak pemilih muda yang merasa khawatir tentang arah negara dan ingin membuat suara mereka didengar di komunitas lokal mereka dan di Washington.
CAIR merilis hasil jajak pendapat “Pemilih Muslim Amerika dan Pemilu Akhir Pemilihan 2018” pada hari Rabu (7/11).
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Menurut survei, 78 persen pemilih Muslim memberikan surat suara untuk kandidat Partai Demokrat dan 17 persen untuk kandidat Partai Republik.
Hasil survei CAIR diambil dari survei sampel telepon acak dari 1.027 pemilih terdaftar Muslim Amerika yang dilakukan oleh perusahaan pemungutan suara independen.
Peserta survei diambil dari database lebih dari 250.000 rumah tangga pemilih Muslim. Panggilan dilakukan pada malam 6 November. Responden termasuk 650 pria dan 377 wanita dari seluruh negeri.
Pemilihan hari Selasa adalah sukses besar bagi kandidat Muslim, termasuk terpilihnya dua wanita Muslim Ilhan Oimar (Minnesota) dan Rashida Tlaib (Michigan) untuk pertama kalinya terpilih ke Kongres.
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini
Sejumlah Muslim juga memenangkan kursi di dewan kota, sementara Keith Ellison, yang naik ke tingkat nasional sebagai Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres, terpilih menjadi jaksa umum Minnesota. (T/Sj/P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Suriah akan Buka Kembali Wilayah Udara untuk Lalu Lintas Penerbangan