Srinagar, 25 Ramadhan 1438/20 Juni 2017 (MINA) – Kepemimpinan Perlawanan Bersama (JRL) Kashmir mengatakan, Badan Investigasi Nasional (NIA) India sedang digunakan sebagai senjata perang melawan mereka.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (19/6), JRL mengatakan bahwa NIA menyerang tempat tinggal para pemimpin dan aktivis pro-kebebasan sebagai tindakan keras psikologis yang telah direncanakan. Demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut pernyataan itu, serangan itu bertujuan untuk melecehkan kepemimpinan JRL sehingga menyerah dan berhenti menyuarakan sentimen terhadap India.
“Meskipun badan ini (NIA) diproyeksikan sebagai badan otonom, tapi layanannya digunakan untuk meneror kepemimpinan, mencemarkan nama baik dan mendiskreditkan gerakan kebebasan yang sedang berlangsung,” kata JRL yang terdiri dari Syed Ali Geelani, Mirwaiz Umar Farooq dan Muhammad Yasin Malik.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Namun JRL menegaskan, semua taktik dan tindakan pemaksaan yang disponsori pemerintah India itu tidak akan menghalangi mereka untuk menjalankan misinya. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun