Pencarian Pesawat Rusia Tu-154 Libatkan Lebih 3.000 Orang

Para pencari korban pesawat Rusia TU-154 yang jatuh di pada Ahad (25/12), mengevakuasi jenasah penumpang yang ditemukan. (Foto: EPA)

 

Moskow, 26 Rabi’ul Awwal 1438/26 Desember 2016 (MINA) – Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, lebih dari 3.000 orang – termasuk lebih dari 100 penyelam yang diterbangkan dari seluruh Rusia – bekerja dari 32 kapal dan beberapa helikopter untuk mencari lokasi jatuhnya pesawat Tu-154.

Pesawat yang dioperasikan oleh militer Rusia itu jatuh dua menit setelah lepas landas pada Ahad (25/12), pukul 05:25 waktu setempat (02:25 GMT) dalam cuaca yang baik dari kota selatan Rusia, Sochi, dengan tujuan bandara militer di Latakia, Suriah.

Baca Juga:  Peneliti Wabah Mpox di Kongo: Akan Ada Penularan Diam-Diam

Pencarian korban dan bangkai pesawat didukung oleh kapal-kapal, helikopter dan pesawat.

Drone dan submersibles juga digunakan untuk membantu mencari titik lokasi badan dan puing-puing pesawat. Lampu sorot berkekuatan daya besar dibawa sehingga pencarian bisa terus dilakukan sepanjang hari.

Kru darurat menemukan fragmen pesawat sekitar 1,5 km dari pantai. Hingga Ahad tim penyelamat telah menemukan 11 mayat. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.

Menteri Transportasi Rusia Maxim Sokolov mengatakan, fragmen dari badan lainnya juga telah ditemukan.

Laut Hitam yang meliputi 10 kilometer persegi, dibuat lebih sulit oleh kondisi arus bawah laut.

Menteri Sokolov mengatakan, perekam penerbangan pesawat tidak memiliki beacon radio yang umum ada di pesawat yang lebih modern, sehingga untuk menemukannya di dasar laut akan menjadi tantangan.

Baca Juga:  Kongo Masih Berjuang Bendung Wabah Cacar Monyet

Tu-154 adalah pesawat tiga mesin buatan di era Uni Soviet, dirancang pada akhir tahun 1960. Lebih dari 1.000 unit telah dibuat. Jenis ini telah digunakan secara luas di Rusia dan di seluruh dunia.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pesawat yang jatuh pada Ahad itu dibuat pada 1983, menjalani check-up pabrik dan pemeliharaan pada tahun 2014 dan awal tahun ini. (T/RI-1/RS1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.