Banten, MINA – Pendiri Paydinar, Endang Sudrajat menyatakan, untuk membebaskan Masjidil Al-Aqsa diperlukan motivasi umat.
“Bumi Al-Aqsa adalah bumi para Nabi dan Rasul, merupakan kiblat pertama kaum Muslimin, juga tempat perjalanan Isra’ Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam,” kata Endang dalam keterangan tertulis, Selasa (8/9).
Sehingga menurutnya, upaya pembebasan Masjid Al-Aqsa merupakan kewajiban seluruh umat Islam, bukan hanya bangsa Palestina saja.
Hal inilah yang melatarbelakangi pendiri Paydinar H. Endang Sudrajat, Denni Ardianto dan Cervin Eri Abadi mendirikan sebuah aplikasi yang memudahkan untuk memiliki dan menyimpan dinar emas, bertransaksi serta melakukan aktifitas ekonomi umat lewat aplikasi Paydinar.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Selasa Ini Mendung, Berpotensi Hujan Ringan
Endang menjelaskan, saat ini aplikasi Paydinar telah diunduh dan digunakan lebih dari 18.000 ikhwan di seluruh Indonesia.
“Dinar merupakan simbol persatuan ekonomi umat, dengan berjamaah, Al-Aqsha akan dibebaskan,” tegas H. Endang.
Ia juga menambahkan, pembebasan Al-Aqsa merupakan sebuah keniscayaan, karena telah di Nubuwwahkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
Di dalam hadits dari Auf bin Malik, ia berkata:
Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Tunanetra Internasional
أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ وَهُوَ فِي قُبَّةٍ مِنْ أَدَمٍ فَقَالَ اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ مَوْتِي ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ الْمَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِينَارٍ فَيَظَلُّ سَاخِطًا ثُمَّ فِتْنَةٌ لَا يَبْقَى بَيْتٌ مِنْ الْعَرَبِ إِلَّا دَخَلَتْهُ ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُونُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي الْأَصْفَرِ فَيَغْدِرُونَ فَيَأْتُونَكُمْ تَحْتَ ثَمَانِينَ غَايَةً تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا
Artinya : Aku menemui Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika terjadi Perang Tabuk saat sedang berada di tenda terbuat dari kulit yang disamak. Nabi bersabda, “Hitunglah enam perkara yang akan timbul menjelang hari Kiamat. Kematianku, dibebaskannya Baitul Maqdis, kematian yang menyerang kalian bagaikan penyakit yang menyerang kambing sehingga mati seketika, melimpahnya harta hingga ada seseorang yang diberi seratus dinar namun masih marah (merasa kurang), timbulnya fitnah sehingga tidak ada satu pun rumah orang Arab melainkan akan dimasukinya, dan perjanjian antara kalian dengan bangsa Bani Al-Ashfar (Eropa), lalu mereka mengkhianati perjanjian kemudian mereka mengepung kalian di bawah delapan bendera (panji-panji) perang yang pada setiap bendera terdiri dari dua belas ribu personil.” (HR Bukhari).
Menariknya dalam hadis shahih tersebut, pembebasan Baitul Maqdis di Nubuwwahkan bersamaan dengan kembalinya Dinar ditengah-tengah umat.
Menurutnya, sejak runtuhnya Kekhilafahan Turki Utsmani di tahun 1924, hingga hari ini memang tidak ada lagi negara muslim di dunia yang menggunakan dinar.
Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Banyumas, Jateng Terendam Banjir
Sebab dinar memiliki peran penting sebagai simbol persatuan ekonomi umat, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Apabila di akhir zaman, manusia di kalangan mereka itu harus menggunakan dirham–dirham dan dinar–dinar sehingga dengan kedua mata uang itu seorang laki-laki menegakkan agama dan dunianya”. (H.R. Imam Al-Thabrani).
“Umat Islam harus bersatu. Berjamaah membangun ekonomi, dengan berjamaah Al-Aqsa akan dibebaskan,” tegasnya. (A/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BNPB Pastikan Tanggap Darurat Sukabumi Berjalan Cepat dan Tepat