Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Gempa Garut Diduga Sesar Baru Pasirwangi

Rudi Hendrik - Jumat, 20 September 2024 - 14:17 WIB

Jumat, 20 September 2024 - 14:17 WIB

66 Views

Ruma warga Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat rusak parah oleh guncangan gempa magnitudo 4,9 pada Rabu, 18 September 2024. (Gambar: inijabar.com)

Garut, MINA – Penyebab gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga karena munculnya sesar baru yang bisa dinamai “Sesar Pasirwangi”, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sebelumnya gempa magnitudo 4,9 yang terjadi di Pasirwangi, Garut, disebutkan akibat sesar Garut Selatan (Garsela). Namun, setelah diteliti gempa tersebut bukan dipicu oleh sesar tersebut.

“Pas gempa ini sesarnya sesar baru, bukan sesar yang sudah diketahui sebelumnya,” ujar Kepala BNPB Suharyanto saat mengunjungi lokasi gempa di Kecamatan Pasirwangi, Kamis (19/9) sore.

Ia menuturkan keberadaan sesar tersebut saat ini sedang diteliti oleh ahli, kemungkinan sesar baru tersebut akan diberi nama sesuai kawasannya.

Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman

Misalnya, di Cugenang Kabupaten Cianjur terdapat sesar baru dinamai Sesar Cugenang. Sesar baru yang muncul dan jadi penyebab gempa Bandung dan Garut itu juga kemungkinan bisa diberi nama Sesar Pasirwangi.

“Seperti di Cianjur, Cianjur itu sesar baru, di Kampung Cugenang yang paling parah. Makanya langsung dinamai Sesar Cugenang. Nanti mungkin ini dikasih nama Sesar Pasirwangi,” ungkapnya.

Suharyanto menjelaskan, berdasarkan data bahwa jumlah sesar di Indonesia saat ini tercatat sebanyak 272 termasuk di Kabupaten Garut.

Keberadaan sesar yang jadi pemicu gempa bumi itu, ungkapnya, harus menjadi perhatian khusus semua pihak agar tetap waspada.

Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan

“Kalau gempa bumi itu, bukan gempanya yang membunuh, tapi bangunan yang menimpa orang, sehingga kalau ada gempa bumi harus lari ke tempat terbuka,” ujarnya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia