Pipit Kamelia: Pencak Silat untuk Dunia

 

Pipit Kamelia, atlet Pencak Silat Tim Nasional Indonesia, (Foto: Rina MINA)

Oleh: Risma Tri Utami, Wartawati Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)

Pipit Kamelia, seorang muslimah berprestasi yang lahir di tanah Betawi pada 6 Januari 1995 silam. Di usia yang cukup terbilang muda, Pipit telah banyak menorehkan prestasi pada cabang olahraga Pencak Silat di dalam maupun di luar negeri.

Menurutnya, Pencak Silat adalah budaya bangsa yang ingin ditunjukkannya kepada dunia bahwa Pencak Silat bisa lebih dari itu.

“Klasik banget ya kalau Pencak Silat hanya dianggap sebagai budaya bangsa, nah saya ingin menunjukkan bahwa pencak silat bisa lebih dari itu,” kata Pipit saat ditemui MINA di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (14/2).

Sejak memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), Pipit sudah mengenyam pendidikan di sekolah atlet Ragunan. Kemudian Pipit mengambil jurusan Olahraga di salah satu Universitas di Jakarta.

Pipit kini bertanding mengenakan hijab sejak belum lama ini,  tetapi ia sadar bahwa hijab adalah busana wajib bagi muslimah.

“Kebetulan saya berhijab belum lama, baru 2 tahun terakhir. Tetapi saya sadar bahwa wanita itu wajib mengenakan hijab,” ujar Pipit dengan penuh keyakinan.

Selama bertanding mengenakan hijab, Pipit tidak pernah merasa dipersulit. Karena menurutnya Pencak Silat adalah jenis olahraga yang sakral dan sangat Islami. “Selama ini tidak ada batasan untuk pakai hijab atau tidak, bahkan ada beberapa atlet dari negara lain yang bertanding mengenakan cadar (nikob). Selama kita nyaman, dan selama kita tidak terganggu,” ujarnya yakin.

Berkat hasil kerja kerasnya, Pipit sudah membawa nama baik Indonesia dalam beberapa event internasional, diantaranya Test Event SEA Games Myanmar 2013, Asian University Games 2014, Asia Championship Korea, Sea Games Malaysia 2017, dan saat ini Pipit berhasil memberikan mendali emas untuk Indonesia pada cabang olahraga pencak silat Test Event yang berakhir Kamis (15/2).

Pipit merasa sangat bersyukur karena diberi kesempatan untuk maju bertanding pada Asian Games Agustus 2018 mendatang. Menurutnya hal ini adalah kesempatan terbaik, ia juga menyambut ini dengan penuh semangat dan bahagia.

Sejauh ini, persiapan yang sudah dilakukan Pipit dan kawan-kawan adalah meningkatkan stamina fisik dan kualitas dari tehnik.

“Dari apa yang saya rasa, kali ini adalah pertandingan terbaik yang pernah saya mainkan. Kalau untuk putri, teknik yang dipakai biasanya standar di pukulan dan tendangan. Khusus untuk Asian Games ini, saya minta kepada coach untuk didampingi mempertajam teknik-teknik lain seperti guntingan dan bantingan,” katanya.

Untuk Pipit, semua pemain adalah lawan terberatnya. “Selama ini saya tidak pernah memikirkan lawan, biar lawan yang memikirkan saya,” ucap Pipit dibumbui senyum manisnya. (A/R09/P1)

Mi’raj News agency (MINA)

Wartawan: Risma Tri Utami

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.