London, MINA – Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Rabu (11/4) mengkritik veto Rusia yang memblokir resolusi PBB untuk mengatur penyelidikan internasional terhadap dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah.
Rusia pada Selasa memveto sebuah gerakan yang didukung Amerika Serikat (AS) untuk membentuk kembali Mekanisme Investigasi Gabungan (JIM) internasional, bertujuan menyelidiki serangan-serangan kimia di Suriah dan mengidentifikasi para pelakunya.
Bersama Iran, Rusia adalah sekutu penting Suriah dalam melawan pemberontakan yang membantu Damaskus mengalami kemajuan dalam perang yang sudah tujuh tahun.
“Kami telah bekerja dengan sekutu dan mitra kami. Kami dengan cepat mencapai pemahaman tentang apa yang terjadi di lapangan. Semua indikasi adalah bahwa rezim Suriah bertanggung jawab,” kata May, demikian Nahar Net melaporkan.
Baca Juga: Turkiye Konfirmasi Tolak Akses Wilayah Udara untuk Presiden Israel
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah memperingatkan bahwa “rudal akan datang” ke Suriah sebagai tanggapan atas dugaan kekejaman senjata kimia.
May, Trump dan Presiden Perancis Emmanuel Macron berbicara melalui telepon hari Selasa untuk membahas tanggapan masyarakat internasional terhadap serangan itu. (T/RI-1/P1)
Mi’raj New Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata