Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Palestina: CEAPAD Tandingan Konferensi Bahrain

sajadi - Kamis, 4 Juli 2019 - 10:47 WIB

Kamis, 4 Juli 2019 - 10:47 WIB

3 Views

Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan, Konferensi Kerjasama antara Negara-negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD) digelar untuk pertama kalinya di Palestina sebagai tandingan terhadap Konferensi Bahrain pimpinan Amerika Serikat.

“Menekankan bahwa mereka yang ingin membantu kita harus sejalan dengan agenda Palestina dengan menyatakan politik tidak dapat dipisahkan dari ekonomi,” kata Shtayyeh saat peluncuran Konferensi keempat CEAPAD di kota Yerikho, Rabu (3/7), demikian Wafa melaporkan.

Ia mengatakan, yang menjadi prioritas CEAPAD adalah mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Palestina. Pembangunan ekonomi adalah alat yang mendukung agenda Palestina dan yang ingin memberikan bantuan kepada Palestina harus melihatnya dari perspektif tersebut.

“Israel mencuri tanah Palestina dan sekarang ingin mencuri uang Palestina, dengan pemotongan jutaan dolar dari pendapatan pajak Palestina. Kami telah meminta masyarakat internasional untuk meneliti pengurangan pendapatan pajak Otoritas Palestina (PA) dari Israel dan kami berharap mereka menangani masalah ini dengan serius,” katanya.

Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza

PM Palestina yakin, ada kelompok di Washington yang percaya bahwa dengan “mencekik” ekonomi Palestina, akan memaksa rakyat untuk menyerah dan menerima apa yang disebut AS “Kesepakatan Abad Ini”.

“Kami mengatakan kepada mereka bahwa Palestina tidak akan dikalahkan atau menyerah dan tidak akan menerima apa pun kecuali hak nasional mereka,” tegasnya.

Palestina memboikot konferensi Bahrain bertajuk Perdamaian untuk Kemakmuran pada 25-26 Juni lalu. Di forum ini, AS menjelaskan proposal yang diklaim “Kesepakatan Abad Ini” dengan memberikan bantuan ekonomi senilai lebih dari Rp 700 triliun untuk Palestina. Tapi tidak mengagendakan kemerdekaan Palestina, pengembalian wilayah Palestina yang diduduki Israel dan Yerusalem sebagai ibukota Palestina.

Pemimpin Palestina memboikot proposal AS tersebut dan menegaskan, penyelesaian politik harus didahulukan sebelum penyelesaian ekonomi.

Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi

Sementara itu, delegasi CEAPAD juga berkesempatan mengunjungi kawasan industri Jericho, yang selama ini dibiayai oleh negara Jepang. (T/Sj/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
Breaking News
Breaking News