Samarinda, MINA – Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Samarinda menggelegar aksi damai peduli Muslim Uighur di simpang empat (4) Mall Lembuswana, Samarinda, Kaltim, Sabtu (11/1).
Pimpinan Ponpes Dr. Rais Abdullah mengatakan kepada MINA, ratusan masa dari berbagai elemen masyarakat mengikuti aksi damai peduli muslim Uighur.
Massa, terdiri dari santri Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Samarinda, Front Pembela Islam (FPI), Syabbab Hidayatullah, Syubban Jamaah Muslimin (Hizbullah), Aqsa Working Group (AWG), Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR), Musimah Global Action (MGA), El-Kalam Politani Samarinda dan lainnya.
Rais menjelaskan, aksi ini didasari rasa solidaritas sesama Muslim yang ada di Samarinda untuk saudara-saudara Muslim Uighur.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini
“Dalam Alquran, orang yang beriman adalah saudara. Maka jika ada umat Muslim di belahan dunia yang mengalami masalah, baik itu berupa bencana alam, penindasan oleh rezim yang dzalim, maka umat Muslim lainya wajib bersolidaritas,” tambahnya.
Dalam orasinya Rais meminta pula untuk pemerintah China mengembalikan hak-hak keislamannya yang sampai belum diberikan.
“Kami meminta untuk pemerintah China segera mengembalikan hak-hak bagi muslim Uighur untuk menjalankan ibadahnya, membiarkan mereka menunjukkan identitas keislamannya,” lanjutnya.
Rais juga berharap, pemerintah Indonesia segera mengambil sikap mengenai masalah Muslim Uighur ini.
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
“Sebagaimana yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan sesuai dengan politik Indonesia yang bebas aktif, untuk mendesak Tiongkok untuk segera memberikan hak-hak bagi Muslim Uighur,” tegasnya. (L/R8/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi