PPIH BENTUK 3 TIM PERCEPATAN PENELUSURAN KORBAN PERISITIWA MINA

Foto: Kemenag
Foto: Kemenag

Mekkah, 16 Dzulhijjah 1436/30 September 2015 (MINA) – Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat mengatakan, guna mempercepat penelusuran korban yang terjadi pada Kamis (24/09) lalu, tim Panitia Penyelenggara Ibadah (PPIH) Arab Saudi telah membentuk tiga tim.

Pertama, tim pencari data yang menghimpun data jamaah haji Indonesia yang belum kembali ke kloternya sejak peristiwa Mina.

“Hari ini, secara intensif kami keliling ke beberapa kloter dan alhamdulillah mendapatkan laporan-laporan baru terkait dengan beberapa kloter yang ada jamaahnya belum kembali sampai hari ini,” terang Arsyad dalam kesempatan jumpa pers di Daker Makkah, Rabu (30/09) dini hari. Sebagaimana siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Kedua, tim penelusuran ke beberapa rumah sakit di Arab Saudi, misalnya: RS Mina Al Wadi, RS Mina Al Jisr, RS Zahir, RS Syisyah, dan RS Militer di Awali.

“Tim juga akan menelusuri kemungkinan keberadaan jamaah haji Indonesia di rumah sakit di luar kota Makkah, seperti RS Garda Nasional di Jeddah dan RS Hada di Thaif,” kata Arsyad.

“Tim ketiga adalah  tim identifikasi jenazah di Majma’ Ath-Thawari Bil Muaishim,” tambahnya.

Menurut Arsyad, ada  dua pola yang digunakan dalam mengidentifikasi jenazah, yaitu: mengidentifikasi jenazah melalui file-file yang berisi data pelengkap jamaah yang berupa gelang, tas, syal, DAPIH (Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji, kartu petunjuk bus, kartu petunjuk hotel, dan lainnya.

“Jika  itu ditemukan, maka akan mempermudah identifikasi jenazah korban. Kalau tidak ditemukan, identifikasi dilakukan dengan mengkonfirmasi jenazah melalui ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu dan keluarga jenazah di kloter tersebut,” jelas Arsyad.

Pola kedua adalah bekerja sama dengan divisi  Disaster Victim Identification (DVI) untuk mendapatkan data-data sidik jari jamaah haji Indonesia.

Menurunya, Ini dilakukan sehubungan dengan mulai terjadinya  perubahan fisik, khususnya muka, jenazah setelah lima hari sejak peristiwa sehingga mempersulit  proses identifikasi. Arsyad berharap penggunaan  sidik jari  akan mempermudah dan mempercepat proses identifikasi.

Disinggung soal pemakaman, Arsyad menjelaskan bahwa pihak Mu’aishim telah melakukan penguburan jenazah korban peristiwa Mina sejak Senin (28/09) lalu, terutama jenazah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini diambil untuk menghindari penularan  penyakit yang bersumber dari jenazah yang sudah terlalu lama.

Arsyad menambahkan, pada malam ini ada beberapa kontainer yang telah dibuka, namun belum bisa dirilis fotonya. Selain itu,  4 kontainer sudah di bawa ke Jeddah untuk dilakukan identifikasi di salah satu RS di Jeddah. (T/P010/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Chamid Riyadi

Editor: bahron

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0