Teheran, MINA – Presiden Iran Hassan Rouhani mengutuk rencana baru Amerika Serikat (AS) di Suriah untuk membentuk pasukan militan di dekat perbatasan Suriah dengan Turki.
Presiden Rouhani menyebut hal tersebut pelanggaran hukum internasional dan sebuah rencana melawan kedaulatan Suriah sebagai sebuah negara.
Rouhani membuat pernyataan dalam sebuah pertemuan dengan Ketua Dewan Rakyat Suriah Hammouda Youssef Sabbagh di Teheran pada hari Selasa (16/1) di sela-sela Sesi ke-13 Konferensi Parlemen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
“Plot Amerika (Serikat) yang baru-baru ini menetas untuk Suriah melawan hukum internasional dan sebuah rencana melawan integritas teritorial dan keamanan Suriah dan wilayah tersebut,” kata Rouhani, demikian Press TV melaporkannya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pada hari Ahad (14/1) AS mengumumkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan koalisi sekutu-sekutunya, dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi untuk membentuk pasukan “keamanan perbatasan 30.000” yang baru.
Pasukan tersebut akan beroperasi di sepanjang Sungai Efrat dekat perbatasan dengan
Turki dan Irak. (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza