Tel Aviv, MINA – Prof Shaul Mashal, guru besar ilmu politik dan hubungan internasional di Universitas Tel Aviv mengatakan, Amerika Serikat diprediksi akan mengevaluasi kembali hubungannya dengan Israel.
Dalam ulasannya, sebagaimana ditulis di surat kabar Ibrani Haaretz, Sabtu (15/10), ia mengatakan, “Hari di mana Amerika Serikat akan mengevaluasi kembali hubungannya dengan Israel tidak lama lagi, karena itu tidak akan ada lagi dukungan IIrael di lingkaran politik AS, seperti sebelumnya.”
Dia menjelaskan, pemerintah AS ingin Israel menarik diri dari Tepi Barat, Palestina, terutama setelah penandatanganan perjanjian nuklir dengan Iran, yang akan memaksa Amerika Serikat untuk mengubah posisinya di kawasan tersebut.
Dia menekankan upaya AS dan Barat akan mengarah pada tercapainya kesepakatan dengan Iran, dengan penghapusan sanksi, dan kesepakatan itu harus menghasilkan dampak srategis. Yang mengubah posisi Amerika Serikat di kawasan.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Hal itu juga dapat mengubah hubungan AS dengan Iran dan dengan negara-negara lain Arab pro-Barat, ujarnya.
Setengah tahun yang lalu, negosiasi tidak langsung dilaksanakan di ibu kota Austria, Wina, antara Iran dan Amerika Serikat untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir.
Kedua pihak gagal mencapai kesepakatan pada pertemuan itu. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah