Qatar : Dialog Tidak Bisa Dilakukan Dengan Intimidasi

Forum Mediterania bertema ‘Agenda Positif di Antara Gejolak Koflik’ di Roma, Italia, Sabtu (2/12/2017). (Peninsula )

Roma, MINA – Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohamed bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan, negaranya menginginkan sikap tenang dan matang negara-negara Arab agar dapat berdialog menangani masalah mereka dengan cara yang beradab.

“Kita perlu mencapai tingkat pemahaman prinsip-prinsip keamanan yang disetujui semua orang, taat, dan berkomitmen membangun langkah kerja sama berikutnya,” ujarnya pada Forum Dialog Mediterania bertema ‘Agenda Positif di Antara Gejolak Koflik’ di Roma, Italia, Sabtu (2/12).

Menurutnya, dialog tidak bisa dengan mengintimidasi negara-negara kecil.

“Itu bukanlah solusi untuk mengatasi perbedaan, dan ini tidak diterima oleh Qatar atau masyarakat internasional,” katanya, Peninsula Qatar melaporkan.

Wakil Perdana Menteri mengatakan bahwa Qatar memiliki hubungan yang kuat dengan Turki dan kami mengembangkan kerjasama strategis di berbagai bidang.

Wakil PM Mohammed Al-Thani menambahkan, negaranya selama bertahun-tahun menjalin relasi dengan berbagai negara.

Ia menyebut Turki, yang berdiri di samping Qatar selama krisis ini. Negara itu juga memberikan pasokan yang sangat diperlukan, dan ini sangat dihargai oleh rakyat dan pemerintah Qatar.

Dengan Iran, dia juga mengatakan, negara itu berbatasan dengan negaranya. Berbagi proyek gas bisa dikerjakan bersama walaupun ada perbedaan.

“Kami meyakini, perbedaan bisa diatasi melalui dialog untuk menemukan solusi,” imbuhnya.

Ia menenkankan, sekarang ini negara-negara di dunia hidup di abad 21, era globalisasi, dan segala hal terjalin antarnegara.

“Sesuatu yang terjadi di Timur Tengah mempengaruhi bagian lain dunia, seperti gerakan transnasional terorisme atau pergerakan pengungsi,” ia menambahkan.

Tahun lalu, lanjutnya, saat pertemuan puncak Negara-Negara Teluk GCC pada bulan Desember 2016, negaranya mengemukakan adanya perbedaan dengan Iran.

“Kami tawarkan dialog untuk menemukan solusi, dan berbicara dengan Iran secara kolektif. Sebab, bagaimanapun Iran adalah bagian tanah Arab kita,” katanya.

Wakil Perdana Menteri Qatar menegaskan, Qatar selalu menjadi kekuatan progresif di wilayah ini.

“Kami memiliki perbedaan dengan negara-negara Teluk lainnya. Namun perbedaan tersebut tidak pernah sampai pada tingkat ancaman keamanan, dan ini selalu menjadi prinsip dan panduan untuk hubungan dengan negara-negara GCC lainnya,” katanya. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)