Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RAFAH DIBUKA, JAMAAH UMRAH GAZA BEBAS PERGI

Rudi Hendrik - Selasa, 17 Juni 2014 - 01:16 WIB

Selasa, 17 Juni 2014 - 01:16 WIB

776 Views

Foto: MINA
Foto: MINA

Perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dan Mesir. Foto: MINA

Gaza, 18 Sya’ban 1435/17 Juni 2014 (MINA) –   Ratusan jamaah umrah dari Gaza akhirnya bisa keluar melalui perbatasan Rafah  menyusul putusan Mesir membuka  perlintasan itu sejak kemarin hingga Rabu mendatang.

“Kami tidak pernah tahu kapan Mesir akan membuka perbatasan ini, namun Alhamdulillah hari ini ada 8 bus atau sekitar 400 orang dizinikan melintas untuk menunaikan ibadah umroh,” kata seorang pejabat perbatasan yang enggan menyebutkan namanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (16/6).

Sumber menambahkan, sebanyak 15.000 orang telah mendaftarkan diri sejak beberapa bulan lalu untuk keluar Gaza, namun hingga saat ini setidaknya hanya 2000 orang yang baru diizinkan untuk melintas.

Sementara itu pantauan  MINA dilokasi, terlihat ratusan  warga Gaza melintas ke luar perbatasam  dengan menggunakan bus-bus. Selain dibuka untuk keluar, Rafah juga dibuka untuk yang akan masuk ke Gaza. Namun kebanyakan mereka yang diizinkan masuk adalah mereka yang baru pulang menunaikan ibadah umroh  dua minggu yang lalu.

Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Jadi 48.329 Sejak Oktober 2023

Perlintasan satu-satunya bagi masyarakat Gaza untuk keluar  sejak diblokade ini menjadi semakin jarang dibuka sejak presiden Mesir Muhamad Mursi digulingkan  oleh pengumuman militer  setahun silam.   Dulu pada saat Mursi memimpin, Rafah dibuka 24 jam sehari, tapi kini  perbatasan itu dibuka untuk waktu yang tidak menentu, terkadang selama  seminggu, bahkan  seringkali hanya beberapa hari saja.

Sumber  tersebut mengatakan kepada MINA, pihak berwenang Mesir sendiri membuka dan menutup Rafah berdasarkan kondisi keamanan di Sinai. Setalah sejak setahun yang lalu  terjadi baku tembak antara pihak kemanan Mesir dan militant di Sinai menyusul penggulingan Mursi.  Menurut media Israel, operasi penyerangan Mesir terhadap saudara-saudaranya di Sinai dibantu intelijen Israel.

Jembatan di atas Terusan Suez sendiri ditutup dan tidak dipergunakan sejak beberapa bulan yang lalu. Tindakan ini diambil karena warga bersenjata di lokasi itu mengancam akan menembak setiap kendaraan yang melintasi jembatan tersebut. Sehingga setiap  yang mau melintas akhirnya menggunakan perahu tongkang  ketika berada di Suez.(L/K01/K02/K03/P03/R2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Tawanan Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Dibebaskan

 

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Dunia Islam
Breaking News
Breaking News
Breaking News
Breaking News