Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reema Dodin, Staf Gedung Putih Pertama Keturunan Palestina-AS

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 25 November 2020 - 06:45 WIB

Rabu, 25 November 2020 - 06:45 WIB

23 Views

Washington, MINA – Reema Dodin, seorang warga Palestina-AS, akan bertugas sebagai Wakil Direktur Kantor Urusan Legislatif Gedung Putih.

Presiden terpilih Joe Biden mengumumkan pada Senin (23/11), Reema akan menjadi orang Palestina-AS pertama yang melayani sebagai staf Gedung Putih, menurut media Palestina. JPost melaporkan.

Reema lahir dari pasangan imigran Yordania-Palestina di AS. Keluarga Dodin berasal dari Dura, dekat Hebron.

Ia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Senator Demokrat Richard Durbin, dan menjabat di Subkomite Kehakiman untuk Hak Asasi Manusia dan Hukum.

Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya

Dia adalah lulusan dari University of California di Berkeley dan University of Illinois di Urbana-Champaign. Dia juga seorang anggota Truman National Security Fellow, New Leaders Council Fellow, alum Aspen Socrates, mantan anggota Council on Foreign Relations, dan anggota Jenkins Hill Society (sebuah konsorsium wanita dalam politik yang mendukung politisi wanita).

Selama Intifada Kedua, pada 2002, Dodin berbicara tentang konflik Palestina-Israel dengan penduduk Lodi, California, mengatakan bahwa “pelaku bom bunuh diri adalah pilihan terakhir dari orang yang putus asa,” menurut Lodi News-Sentinel.

Pada tahun 2001, Dodin mengambil bagian dalam demonstrasi di UC Berkeley yang menyerukan universitas tersebut untuk melakukan divestasi dari Israel, menurut Berkeley Daily Planet.

Para demonstran membandingkan Israel dengan apartheid Afrika Selatan.

Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza

Reema juga merupakan cucu dari Mustafa Dodin, yang merupakan menteri urusan sosial di Yordania dan kemudian membantu mendirikan Liga Desa di Tepi Barat pada tahun 1970-an, menurut Al-Arabiya.

Mustafa digambarkan sebagai alternatif moderat untuk PLO.

“Reema adalah orang yang tumbuh dari masa mudanya dalam pendekatannya untuk mendorong perubahan,” kata tim transisi Biden-Harris.

“Dia memanfaatkan aktivismenya menjadi tindakan, menjadi pemimpin yang dihormati dan tepercaya di Senat AS. Pengalaman dan perspektif Senatnya selama bertahun-tahun akan membantu Presiden terpilih Biden dan Wakil Presiden Harris menanggapi tantangan paling mendesak bangsa kita,” lanjutnya. (T/RS2/P2)

Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Internasional
Dunia Islam
Amerika