Gaza, MINA – Para relawan yang membangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza tahap dua pada Jumat (10/4) malam mengikuti kajian bersama Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur yang dilakukan secara telekonferensi.
Dalam acara yang disiarkan secara langsung melalui Channel YouTube al-Jama’ah tv, Imaam Yakhsyallah mengatakan, tele taklim itu bukan hanya untuk menambah ilmu tapi juga menjalin silaturahim meski hanya lewat gambar dan suara.
Adapun tele taklim diisi dengan tadabbur surah Al balad, yang membahas tentang lima jalan sulit, yaitu memerdekakan budak, memberi makan pada hari kelaparan, memberi makan anak yatim yang masih kerabat, memberi makan orang yang sangat miskin, serta beriman kepada Allah dan berwasiat dalam kesabaran dan kasih sayang.
Lebih lanjut Yakhsyallah menjelaskan tentang keutamaan memerdekakan budak dan memberi makan pada hari kelaparan dan kaitannya dengan bangsa Palestina yang saat ini tengah berada di bawah pendudukan Israel, kemudian Gaza yang juga telah diblokade selama 14 tahun, sehingga mengalami hari-hari kelaparan.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Ia mengatakan, mudah-mudahan keberadaan relawan yang ada di Gaza saat ini, dinilai oleh Allah untuk memerdekakan bangsa Palestina, sehingga para relawan juga dimerdekakan dari api neraka.
“Lima jalan yang sulit itu pasti tidak mudah dan penuh perjuangan, namun seharusnya tidak menjadi hambatan dan jika bisa melewatinya maka kita akan bahagia dunia dan akhirat,” katanya.
Saat ini, anak-anak bangsa Indonesia yang terdiri dari 29 relawan dari jaringan Pondok Pesantren Al Fatah Indonesia tengah melakukan pembangunan tahap kedua RSI di Jalur Gaza Palestina, yang merupakan prakarsa dari Lembaga Kegawatdaruratan Medis Medical Emergency Rescue Committee (MER-C). (L/R7/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia