Rencana Strategis Ditjen Pendis 2015-2019

Jakarta, 25 Dzulhijjah 1437/27 September 2016 (MINA) – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Ditjen Pendis Kemenag) menerbitkan Rencana Strategis Tahun 2015-2019 dalam bentuk dokumen PDF.

Renstra Pendis merupakan panduan dalam menentukan arah kebijakan program pendidikan Islam ke depannya, selain itu renstra ini merupakan turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis Kemenag.

Pedoman kerja yang telah disusun selama dua tahun terakhir ini adalah pengejawantahan atas visi misi dan nilai-nilai yang dianut oleh Ditjen Pendis dalam melaksanakan program pembangunan oleh pemerintah yang berlangsung selama ini.

Sebagaimana keterangan pers Kemenag yang dikutip MINA, hal tersebut diharapkan dengan adanya Rencana Strategis ini dapat menjadi bahan acuan bagi para pengambil kebijakan seluruh satuan kerja di lingkungan Ditjen Pendis selama lima tahun ke depan.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Di dalamnya termuat : a. Latar Belakang, Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan yang dihadapi oleh Ditjen Pendis selama ini, b. Landasan Histori Legal, Visi Misi, Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai juga menjadi kompas kinerja, c. Arah Kebijakan dan Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan, d. Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan pun tidak luput diterangkan dalam buku setebal sekitar 90 halaman ini.

Sebagaimana diketahui, rencana strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.

Beberapa teknik analisis yang berkaitan dengan rencana strategis antara lain: SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), dan STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory). (T/ima/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun