Renungan Ramadhan H21: Menumbuhkan Cinta

Oleh Ali Farkhan Tsani, Direktur Islamic Center Ma’had Tahfiz Daarut Tarbiyah Indonesia (DTI Foundation) Bekasi Jabar

 

Kita hidup memerlukan cinta dari orang lain. Kita terlahir dan dibesarkan oleh orang tua pun, atas dasar cinta. Ya, cinta merupakan tali yang kokoh, ikatan jiwa yang tak tergoyahkan, dan energi dahsyat yang mengalahkan segala amatah dan dendam angkara.

Guru mampu mendidik murid-muridnya juga dengan dasar cinta. Sehingga segala kekurangan muridnya menjadi lahan amal solehnya untuk mencerdaskannya. Serta kelebihan anak didiknya menjadi amal solehnya juga untuk melejitknnya.

Kata cinta juga mampu menjadikan yang jauh menjadi dekat, yang sakit menjadi sembuh, dan kebencian menjadi kasih sayang tak ternilai.

Walau musim pandemi Corona, banyak dai tetap menyampaikan tusiyahnya, juga asatidz memberikan materinya. Sebab masih ada cinta pendidikan di dalam jiwa mereka. Sehingga ilmunya terus mengalir.

Dengan ruh cinta karena Allah itulah Nabi dan para sahabatnya mendakwahkan Islam ke segenap pelosok jazirah Arab menerobos watak-watak keras Aus dan Khazraj hingga bersatu dan mampu menembus sikap keras Umar bin Khattab sampai menjadi manusia yang amat mudah menangis.

Serta, dengan aliran cinta ikhlas pula mampu meluluhkan hati para sahabatnya untuk rela mengorbankan jiwa raganya demi perjuangan Islam, ke seluruh penjuru alam.
demikanlah cinta yang ditumbuhkan oleh ibadah puasa yang sedang kita jalani. Hendaklah mampu kepada persaudaraan sesame umat, cinta pada ibadah, dan cinta pada segala kebaikan.

Maka, pada bulan Rmadhan ini pula sangat dianjurkan saling memberi, saling bersedekah, tas dasar cinta karena Allah. Sehingga dengan sendirinya Allah akan memberikan ganjaran pahala kepada kita.

Seperti disebutkan di dalam hadits:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ إِلَّا أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ

Artinya : “Barangsiapa yang memberi makan untuk berbuka puasa, maka ia memperoleh pahala sama dengannya, hal tersebut tidak mengurangi pahala orang yang berpuasa barang sedikitpun.” (HR Ahmad dari Zaid Ibnu Khalid Al-Juhani Hudzaifah Radhiyallahu ‘Anhu).

Secara luas, terlebih dengan memperhatikan nasib saudara-saudara kita yang sedang diuji dengan penzaliman dan kekurangan. Seperti saudara-saudara kita di Palestina, di Rohingya, di pengungsian Lebanon, di Afrika, dsb.

Semoga Allah selalu membimbing kita untuk tetap di jalan yang Allah ridhai. Amiin. (A/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.