Oleh Ali Farkhan Tsani, Direktur Islamic Center Ma’had Tahfiz Daarut Tarbiyah Indonesia (DTI Foundation) Bekasi Jabar
Ramadhan yang segera berakhir adalah bulan penuh berkah. Berkah karena segala ibadah dan kebaikan begitu mudah dilakukan dan dijumpai. Berkah karena segala kebaikan tercurah di dalamnya.
Idul Fitri pun datang menutup ibadah bulan Ramadhan. Sebelumnya ditandai dengan penunaian zakat fitrah untuk disalurkan kepada mereka yang berhak menerimanya.
Semua pun bergembira berhari raya, berlebaran, bersama keluarga, tetangga, teman-teman dan sanak saudara. Walaupun suasna pembatasa Covid-19 masih ada. Namun tidak mengurangi kebahagiaan pada hari kemenangan.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Semua bahagia walau tak erat berjabat tangan, walau tak cipika-cipiki karena pembatasan jarak fisik.
Senyum kebahagiaan pun mengembang walau tertutup masker penutup mulut dan hidung karena protokol kesehatan.
Itulah berkah Ramadhan. Dan hendaknya itu pula yang terus berlanjut pada bulan selanjutnya Syawwal, dan seterusnya sampai ketika mulai agak meredup lagi, datanglah Ramadhan tahun berikutnya.
Maka, agar berkah Ramadhan itu tetap berlanjut, segala amaliyah bulan Ramadhan pun kita lanjutkan. Seperti shalat berjamaah, shalat yarawih (tahajud), dan tadarus Al-Quran. Juga jiwa berderma, penyantun, infaq, dan saling bersaudara terus dipertahankan. Itulah tanda berkah itu masih ada.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Kalau kita mengetahui segala keutaman Ramadhan seperti itu, tentulah kita berharap seluruh bulan adalah bulan Ramadhan. Sepanjang tahun itu Ramadhan.
Ini seperti disebutkan di dalam hadits, yang artinya :“Kalau hamba-hamba Allah SWT mengetahui balasan dan keutamaan Ramadhan, maka umatku pasti akan berharap agar sepanjang tahun menjadi Ramdahan”. (HR Tabrani, Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi).
Kendati kualitas hadis tersebut dipersoalkan dari sisi sanad, tapi setidaknya menunjukkan motivasi positif bagi umat untuk menghayati keistimewaan bulan Ramadhan. Sehingga ingin terus melestarikannya pada bulan-bulan berikutnya.
Seolah-olah hendak menjadikan suasana bulan-bulan itu seperti suasana bulan Ramadhan.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Semoga kita dapat melesterikan berkah Ramadhan pada bulan-bulan berikutnya, sampai tiba kembali hulan Ramadhan tahun depan. (A/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat