Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan Milenial Kirim Bingkisan untuk Veteran di Lampung

Nur Hadis - Senin, 24 Agustus 2020 - 21:52 WIB

Senin, 24 Agustus 2020 - 21:52 WIB

9 Views

Bandar Lampung, MINA – Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Apik Mandiri bersama Kitabisa.com kembali menyapa masyarakat Lampung dengan menyalurkan bantuan di tengah Pandemi Corona kepada Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Lampung.

Penyaluran bantuan berlangsung di gedung LVRI Provinsi Lampung, Enggal, Kota bandar Lampung pada Senin (28/8).

Koordinator Kegiatan Yeni Harnita mengatakan, kemerdekaan yang  dirasakan oleh segenap bangsa Indonesia selama 75 tahun ini merupakan hasil pengorbanan jiwa raga dari semua pahlawan bangsa.

“karena itulah, hal ini yang menjadi dasar kitabisa.com Bersama LKS Apik Mandiri Lampung  sejak 15 Agustus 2020 menggalang dana bersama untuk Kado Kebaikan Pejuang Kemerdekaan,” kata Yeni.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Ia menjelaskan, semangat dan rasa cinta para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan dan mempersembahkan yang terbaik untuk bangsa dan negara Indonesia menjadi inspirasi hampir 7.000 orang baik memberikan 350 paket kado kebaikan.

“Kado kebaikan yang dibagikan berisi Sembako, Baju Koko, perlengkapan alat shalat, Container Box dan Al-Quran,” ujarnya.

Yeni mengungkapkan, Kado Kebaikan yang disalurkan hari ini berkat dukungan Pengurus LVRI Provinsi Lampung, PPM Provinsi Lampung dan ACT Lampung yang menginisiasi kolaborasi baik ini, bantuan ini bentuk apresiasi jerih payah perjuangan para Veteran dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, terimakasih orang baik yang sudah menyalurkan bantuan terbaik,” ungkapnya.

Ketua LVRI Provinsi Lampung Mayor (Purn) S Subardi mengatakan, selama perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan tidak sedikit putera-puteri Indonesia yang gugur, dengan keinginan luhur bangsa Indonesia sehingga berhasil memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

“Setelah itu dalam upaya mempertahankan kemerdekaan terjadi pertempuran yang lebih sengit sehingga jumlah pejuang gugur lebih banyak. Hal ini karena ada dua kepentingan antara Bangsa Indonesia dan Belanda, dimana satu sisi Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan namun pihak Belanda tidak mengakuinya, sehingga terjadilah pertempuran dimana-mana termasuk Provinsi Lampung,” jelas Subardi.

“Dalam waktu singkat Belanda berhasil menguasai kota-kota di Provinsi Lampung. Hingga terjadi perjanjian Meja Bundar di Den Haag sehingga Belanda menyerahkan kedaulatan Republik Indonesia,” lanjutnya.

Subardi menjelaskan, sebagai generasi penerus, kita harus memberikan penghormatan kepada Veteran baik yang sudah gugur maupun yang masih hidup. Menghormati Veteran yang masih hidup karena mengenang jasa-jasanya. Dalam mengisi kemerdekaan, para Veteran mempunyai semangat bahwa perjuangan tidak ada habisnya. Salah satu perjuanganya adalah mewariskan nilai-nilai kemerdekaan. Hal ini sangat penting supaya ada kesinambungan cita-cita kemerdekaan.

“Untuk generasi penerus silahkan mengambil peran di bidangnya masing-masing, namun muaranya tetap memperjuangkan cita-cita kemerdekaan, Kami dari Veteran mengucapkan terimakasih atas penghargaan yang diberikan Apik Mandiri, Kitabisa.com dan ACT Lampung pada hari ini,” ucapnya.

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Dalam kegiatan tersebut dihadiri Ketua LVRI Lampung Mayor (Purn) S Subardi, Ketua PPM Provinsi Lampung Dr. Raja Agung Kusuma, MH., Perwakilan Kitabisa.com Almer Pradana dan Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni. (R/R12/P2).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Ekonomi