Jakarta, MINA – Jakarta Islamic School (JiSc) menggelar Indonesia Future Leaders (IFL) 2019, diikuti sekitar 2.800 siswa dari JISc Joglo, JISc Depok, JIBbs Bogor, dan JIGbs Megamendung.
“Kami membangun pemimpin masa depan Muslim. Mendorong semua siswa berani berbicara di depan umum serta menampilkan kinerja pilihan mereka di depan teman-teman mereka,” kata Fifi Proklawati Jubilea (Founder JISc, JIBBS dan JIGSc) dalam sambutan Festival JISc di Komplek Kodam, Jl Manunggal I,
Jakarta Timur, Rabu (27/11).
Dia mengatakan, bahwa melatih dan memotivasi mereka untuk berani dalam hal berbicara di depan umum dan publik telah dijalankan sejak sepekan lalu.
“Seperti dari mulai berbicara di depan umum, drama bahasa Inggris dan melakukan komedi berdiri serta melakukan khotbah khusus di depan kelas,” ujar Fifi.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Lebih jauh ia mengatakan ada beberapa siswa yang berani yang memiliki kesempatan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut.
“Namun dalam program ini kami bertujuan untuk mendorong setiap siswa Jisc (sekitar 2800 di antaranya) untuk berbicara di depan umum (dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah) dari Jisc penuh,” katanya.
“Setelah mengamati kinerja publik siswa selama beberapa hari, kami memilih 400 siswa terbaik, dan mengadakan kompetisi, dari 400 siswa kami memilih 100 siswa terbaik yang akan diberikan oleh Kepala Sekolah untuk mendapat penghargaan,” jelas Fifi.
Peserta kompetisi diantaranya dari Jisc Joglo dan Depok serta Jibb dan Jigsc ke Kodam. Dia menyampaikan bahwa sekolah menyediakan transportasi gratis untuk siswa yang datang dari cabang, selain dari beberapa makanan untuk dibawa pulang oleh siswa.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Acara tersebut menampilkan Film-film Lama Indonesia, seperti; ACI, Unyil, Pak Raden, Bawang Merah bawang Putih. Bukan aqua man atau Frozen.
(L/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru