ZIMBABWE.jpg" alt="" width="1000" height="562" /> Ribuan zimbabwe/">warga Zimbabwe turun ke jalan ibu kota Harare, mendesak Presiden Robert Mugabe mundur, Sabtu, 18 November 2017. (Foto: Al Jazeera)
Harare, MINA – Ribuan zimbabwe/">warga Zimbabwe turun ke jalan ibu kota Harare untuk menuntut pengunduran diri Presiden Robert Mugabe.
Reli yang terjadi hari Sabtu (18/11) itu didukung oleh tentara yang merebut kontrol kekuasaan pada hari Rabu.
Suasana di Zimbabwe Grounds, tempat pidato berlangsung, terjadi perayaan.
Baca Juga: “Matilah IDF”, BBC Sensor Penampilan Band pro-Palestina di Glastonbury Festival
Situs simbolis itu menjadi tempat berkumpulnya 200.000 orang Zimbabwe pada tahun 1980, saat warga menyambut Mugabe dari pengasingan setelah perang pembebasan dari peraturan minoritas kulit putih.
Massa di sana bersorak-sorak dengan slogan yang mendukung militer. Demikian Al Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.
“Chiwenga, memimpin perang untuk menyingkirkan Mugabe,” kata massa yang mengacu pada Jenderal Constantino Chiwenga, yang telah memperingatkan intervensi militer sebelum pengambilalihan tersebut.
Pengunjuk rasa juga berusaha mencapai Istana Negara, tapi para pengawal presiden telah memblokir akses. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Kongo dan Rwanda Sepakat Damai, Sekjen PBB Sambut Baik
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Caci Maki Zohran Mamdani Stelah Ia Terpilih Sebagai Walikota New York