Rusia Bantah Blokade Pelabuhan Ukraina

Sumber Foto: Berita Satu

Jakarta, MINA – Rusia membantah telah memblokade pelabuhan Ukraina di Laut Hitam sehingga menghentikan ekspor lebih dari 20 juta ton biji-bijian yang menyebabkan sejumlah negara dilanda .

Menurut Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, tindakan pihak berwenang Ukraina adalah satu-satunya hambatan yang menghalangi kapal komersial masuk dan keluar dari pelabuhan Laut Hitam.

“Koridor kemanusiaan di Laut Hitam telah dibuka sejak 27 Maret 2022, oleh karena itu tuduhan mengenai blokade perjalanan kapal Ukraina tidak berdasar,” kata Lyudmila Vorobieva dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (8/6).

Selain itu, kata Dubes, kapal-kapal sipil menjadi sasaran militer Ukraina sejak awal serangan militer Rusia Februari lalu, akibatnya puluhan kapal asing terkurung di pelabuhan-pelabuhan, seperti Nikolaev, Kherson, Chernomorsk, Ochakov, Odessa dan Yuzhny.

“Rusia hanya melakukan tindakan untuk memastikan keamanan lalu lintas maritim di Laut Hitam dan Laut Azov melalui pelabuhan Mariupol, sedangkan wilayah Odessa adalah tanggung jawab pihak Ukraina,” ujarnya.

Dubes Rusia juga membantah, terhentinya ekspor 20 juta ton biji-bijian dari Ukraina telah mengakibatkan krisis pangan dunia. Menurutnya, jumlah tersebut hanya kurang lebih dua persen dari pasokan dunia yang mencapai 800 juta ton.

Ia juga mengklaim, sejak peluncuran serangan militer ke Ukraina, Rusia terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara yang membutuhkan seperti, Lebanon, Tajikistan, Kirgistan, Kuba, Yaman dan Sudan. (L/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)