Jakarta, MINA- Kuasa Usaha Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Roy Ferguson pada Jumat (22/3) menyambangi Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta.
Ia menyampaikan ucapan duka cita dan jaminan terkait peristiwa teror di dua masjid Kota Cristcurch, Jumat (15/3) lalu.
“Kami merasa sangat terpukul dengan serangan teroris terhadap komunitas Muslim kami di Christchurch. Kami semua di Selandia Baru sangat berduka cita. Saya datang ke sini hari ini untuk memberi anda semua tiga jaminan,” ujar Ferguson di Kantor Pusat MUI, Menteng, Jakarta Pusat.
Pertama, Pemerintah Selandia Baru melakukan semua yang bisa dilakukan untuk para korban serangan teroris tersebut, termasuk mendirikan pusat kesejahteraan masyarakat dekat rumah sakit di Christchurch untuk memastikan korban dapat mengakses dukungan dengan mudah.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Kedua, visa untuk anggota keluarga di luar negeri diprioritaskan sehingga dapat menghadiri pemakaman dan mempercepat proses indentifikasi para korban melalui lembaga koroner.
Ketiga, Pemerintah Selandia Baru juga bereaksi dengan cepat dan tegas. Ferguson mengatakan, dalam waktu 21 menit, pelaku teror berhasil ditangkap dan memastikan pelaku berada di penjara dalam waktu yang lama. “Sayangnya tidak ada hukuman mati di negara kami,” ujarnya.
Ferguson juga mengnjelaskan, sebelum peristiwa teror ini petugas kepolisian tidak dibekali senjata ketika bertugas, namun setelah peristiwa teror tersebut, petugas kepolisian bersenjata akan berjaga-jaga di luar masjid-masjid Selandia Baru untuk memastikan keamanan bagi para jamaah.
Ferguson menegaskan, tindakan teror tersebut tidak mewakili Selandia Baru. “Muslim adalah bagian bagian dari komunitas kami, teman kami, kolega kami, pemain sepakbola kami,” ujarnya.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Selandia Baru mengutuk tindakan serangan tersebut dan bersatu untuk melawannya. Puluhan warga Selandia Baru telah bergabung untuk ikut berjaga-jaga untuk para korban dan keluarga dari serangan teroris tersebut,, kata Kuasa Usaha Kedubes Selandia Baru.
Menanggapi hal tersebut, MUI sangat terharu dan mengapresiasi terhadap tindakan serta sikap pemerintah Selandia Baru atas peristiwa teror tersebut.
“Saya sangat terharu dengan penjelasan beliau, dan lebih terharu lagi, shalat Jumat yang diberi perhatian khusus, menghinakan cipta kemudian penjagaan khusus,” ujar Zaitun Rasmi, Wakil Sekjen MUI.
Bahkan ia menyebut dengan disiarkannya adzan shalat Jumat di radio dan televisi seluruh Selandia Baru adalah “suatu nikmat dari sebuah musibah”. (L/Sj/B05)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)