Cileungsi, Kab.Bogor, MINA – Kelompok Santri Pondok Pesantren Madrasah Aliyah (MA) Al-Fatah Cileungsi, Bogor menjadi salah satu peserta programi Student Company (perusahaan siswa) yang diselenggarakan Prestasi Junior Indonesia (PJI) bekerjasama dengan Caterpillar Foundation sebagai penyalur dana.
Para peserta dari masing-masing sekolah diwajibkan membentuk Perusahaan Siswa dan menciptakan sebuah produk.
Kelompok Santri Al Fatah terdiri dari 23 santriwan/santriwati meluncurkan perusahaan yang diberi nama FAAZA Student Company dengan memperkenalkan produk gel penyerap bau kulkas (ABKAS), di Gedung Tahfidz Madrasah Aliyah (TMA), Jumat (13/3).
Presiden Direktur FAAZA Student Company Aqill Adhitya menjelaskan, FAAZA diambil dari Bahasa Arab yang artinya berkembang atau mekar, bunga mekar mengandung makna semangat perubahan yaitu perubahan menjadi lebih baik lagi.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Untuk logo perusahaan, diambil warna hijau yang artinya natural, warna kuning untuk optimisme dan hitam yang artinya profesionalitas dan kesungguhan.
FAAZA membutuhkan waktu sekitar empat bulan hingga akhirnya bisa meluncurkan produk ABKAS.
“ABKAS adalah produk yang dapat menyerap bau tidak sedap yang berasal dari dalam kulkas. Komposisinya terdiri dari tiga komponen yaitu charcoal, gelly dan garam yang semuanya adalah bahan-bahan alami,” kata Aqill.
“Harapan saya, kita akan menampilkan yang terbaik, apalagi kita berasal dari pesantren tentunya kita juga harus bisa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Kreativitas kita harus ditonjolkan, dan target kita bisa menang sampai Asia Pasifik,” ujarnya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Kepala Sekolah MA Al Fatah Faturrahman berharap, dengan kegiatan Studen Company ini dapat memberikan inspirasi kepada para santri khususnya untuk memiliki jiwa usaha, kreativitas dan semangat.
“Apa yang telah dilakukan anak-anak kita hari ini, mudah-mudahan bisa berlanjut dan terus diperjuangkan sehingga kita di Pesantren punya produk sendiri yang bisa dipasarkan,” kata Faturrahman.
Program Manager for West Region Utami Anita Herawati menjelaskan, Student Company bukan hanya mengajarkan anak-anak berwirausaha tapi juga untuk membentuk kepribadian mereka sehingga bisa berani berbicara ke depan.
Menurutnya itu bukanlah hal mudah bagi siswa dan kedepannya, mereka akan menemui banyak hal serupa.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Acara peluncuran tersebut juga dihadiri oleh HRD PT Caterpillar Cileungsi Rony, Guru-guru MA Al-Fatah, serta beberapa Perwakilan dari peserta Student Company lainnya. (L/Nz/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia