Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Santri Peraih Medali Emas Olimpiade Ini Berkurban Di Tiga Tempat

habibi - Senin, 12 September 2016 - 03:02 WIB

Senin, 12 September 2016 - 03:02 WIB

863 Views ㅤ

Jakarta, 9 Dzulhijjah 1437/11 September 2016 (MINA) – Tontowi Ahmad, pebulutangkis Indonesia yang berhasil merebut medali emas bersama pasangannya, Liliyana Natsir di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil beberapa waktu lalu, menyatakan merasa bersyukur bisa kembali berqurban pada Idul Adha tahun ini.

Namun pada kurban kali ini, ada yang khusus dilakukan Tontowi, 27 tahun, dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain karena hewan kurbannya sapi, Tontowi juga ingin memenuhi niatnya  sebelum perhelatan olimpiade di Brasil. Jika menjadi juara,  ia akan kembali berkurban pada Idul Adha tahun ini, tapi akan ditunaikan  di tiga tempat.

Alhamdulillah, kemarin juara, ini spesial, saya sudah niat jika saya meraih gelar juara saya akan berkurban di rumah saya, di kampung saya (Sumpiuh) dan di Pusdiklat PBSI,” kata Owi, sapaan akrabnya, kepada  Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Ahad (11/9).

Owi yang pernah menjadi santri di Ponpes Al-Falah Kediri, menambahkan, ibadah kurban adalah salah satu ajaran yang sangat penting, meskipun hukum berkurban tidaklah wajib bagi umat Islam yang tidak mampu.

Baca Juga: Transformasi Mardi Tato, Perjalanan dari Dunia Kelam Menuju Ridha Ilahi

Tetapi dia pribadi  merasa bersyukur karena mendapat rezeki lebih dari PBSI, sehingga setiap tahun bisa melakukan kurban. Demikian juga ia sering menerima berbagai hadiah dari berbagai pihak, bila mencapai prestasi besar, termasuk akan menerima hadiah dari pemerintah sebesar Rp5 miliar atas prestasinya merebut medali mas di Olimpiade Rio yang lalu.

“(Kurban) itu penting ditunaikan, karena manusia tidak sekedar mementingkan keduniawian tapi juga akhirat. Berkurban adalah salah satu perintah dari Allah kepada umat Islam,” ujar Owi.

Sebelumnya pada kesempatan lain, Owi juga telah menyatakan, akan mengeluarkan zakat sebesar dua setengah persen dari hadiah Rp5 miliar yang akan dterimanya dari pemerintah.

Pencapaian prestasi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih emas dan penyumbang satu-satunya bagi Indonesia dari Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, juga menjadi spesial karena bertepatan dengan Hari Kemerdekan RI ke-71. Mereka berhasil mengalahkan duet Malaysia, di final ganda campuran Bulutangkis, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan dua set langsung 21-14, 21-12.

Baca Juga: Dato’ Rusly Abdullah, Perjalanan Seorang Chef Menjadi Inspirator Jutawan

Tentang keberhasilan mereka itu, menurut Owi, dicapai lewat doa dan rangkaian usaha serta kerja keras dalam berlatih. “Berdoa, kerja keras, disiplin, mengatur waktu, itu penting, tapi yang paling penting adalah berdoa, karena menjadi juara tidak lepas dari  doa.”  (L/M09/R01/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hambali bin Husin, Kisah Keteguhan Iman dan Kesabaran dalam Taat

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
MINA Sport
MINA Sport
MINA Sport
MINA Sport