Mekah, MINA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi mengatakan, sejauh ini tidak ditemukan kasus COVID-19 dari kalangan jamaah haji.
“Tindakan protokol kesehatan dan pencegahan, memastikan musim haji yang aman,” kata Juru bicara Kementerian Kesehatan Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly seperti dikutip dari Arab News, Senin (19/7).
Ia menjelaskan, tahap pertama protokol kesehatan telah dimulai sebelum calon jamaah haji tiba di Masjidil Haram. “Pada fase ini, kami memastikan bahwa semua jamaah telah menerima vaksin yang diperlukan,” katanya.
Tahap kedua, lanjutnya, memberikan pemahaman di kalangan jamaah tentang pentingnya tindakan pencegahan COVID-19.
Baca Juga: [POPULER MINA] Sidang Umum PBB di Tengah Serangan Darat Israel di Gaza
“Karena para jamaah berasal dari kebangsaan yang berbeda, kampanye kesadaran diluncurkan melalui berbagai bahasa,” katanya.
Kemudian, pemandu kesehatan khusus yang menemani jamaah juga rutin memeriksa kesehatan dan memberikan saran.
Al-Aly mengatakan, pihaknya menyediakan 13 rumah sakit di Kota Mekah dan puluhan klinik keliling di lapangan.
“Selain itu, kami menyediakan 180 ambulan yang dapat memberikan layanan perawatan intensif,” ujarnya.
Baca Juga: Negara Teluk Sepakati Langkah Pertahanan Baru Pasca Serangan Israel ke Qatar
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi Kolonel Talal Al-Shalhoub mengatakan dinas keamanan dan entitas pemerintah menerapkan tata kelola kesehatan di tempat-tempat suci.
“Petugas keamanan akan terus melakukan tugas mereka dan mencegah orang yang tidak berwenang memasuki tempat suci,” kata Al-Shalhoub.
“Mereka yang ditemukan melanggar aturan akan ditangkap dan dihukum,” lanjutnya.
Pada Ahad (19/7), para jamaah beribadah dan beristirahat di Mina sebelum melanjutkan perjalanan ke padang Arafah untuk wukuf sebagai bagian paling penting ibadah haji..
Baca Juga: POPULER MINA] Indonesia Mundur dari Sumut dan Israel Serang Qatar
Tahun ini adalah tahun kedua pembatasan jumlah jamaah haji dengan kuota 60ribu, serta dikhususkan bagi warga Saudi dan ekspatriat yang sudah menetap di sana.
Mereka dipilih dari lebih 500ribu calon jemaah yang mendaftar. Dari 60ribu jemaah haji terpilih, terdapat sekitar 33.000 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di Saudi. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Prabowo Bahas Solidaritas Global dengan Emir Qatar di Doha