Kabul, MINA – Lebih dari setengah juta anak-anak di bawah usia lima tahun meninggal karena kelaparan di zona konflik tahun ini, Save the Children International mengatakannya, Senin (10/9).
“Sebanyak 4.500.000 anak-anak di bawah usia lima tahun memerlukan pengobatan gizi buruk yang mengancam jiwa di zona konflik paling berbahaya bagi anak-anak tahun ini,” kata organisasi internasional tersebut, sebagaimana dilaporkan MEMO yang dikutip MINA, Rabu (12/9).
“Saat ini, dua dari tiga anak-anak yang kekurangan gizi kehilangan perawatan vital, dengan prediksi 590.000 akan mengalami kematian sebagai akibatnya,” tambah organisasi tersebut.
Organisasi hak-hak anak itu menunjukkan bahwa sekitar 1.600 anak rata-rata, atau satu anak setiap menit, di bawah usia lima tahun meninggal karena kelaparan ekstrem setiap hari.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza
Save the Children mengaitkan ancaman kemanusiaan dengan fakta bahwa badan-badan kemanusiaan bergulat dengan kekurangan dana kronis. Sementera pihak-pihak yang bertikai bertindak bertentangan dengan hukum kemanusiaan internasional, semakin mencegah pasokan untuk menjangkau anak-anak yang membutuhkan bantuan.
“Dari waktu ke waktu kita melihat kelaparan digunakan sebagai senjata perang ketika pengiriman makanan dihalangi oleh pihak yang bertikai di tempat-tempat seperti Yaman, Suriah, dan Sudan Selatan,” kata CEO organisasi itu, Helle Thorning-Schmidt.
PBB untuk urusan Anak-anak dan konflik Bersenjata (CAAC) baru-baru ini menemukan 1.460 kasus dari apa yang mereka sebut sebagai “pelanggaran berat” terhadap anak-anak pada tahun 2017 karena penolakan akses kemanusiaan, naik dari 1.014 kasus pada tahun 2016. (T/Ast/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MUI Gelar Forum Ukhuwah Islamiyah, Minta Presiden Jokowi Ganti Kepala BPIP