netanyahu-300x225.jpg" alt="" width="300" height="225" />
Tel Aviv, MINA – Koalisis sayap kanan konservatif Israel mengecam sengit langkah PM Israel Benjamin Netanyahu yang memerintahkan pencabutan detektor logam dari gerbang masuk Masjid Al-Aqsha, dan menyebutnya sebagai telah menyerah.
Sumber Firstpost yang dikutip MINA Sebib (31/7) juga menyebutkan, kecaman datang karena Netanyahu juga telah mencabut selutuh kamera pengintai di kompleks Al-Aqsha.
Sebuah jajak pendapat terhadap orang Yahudi Israel juga telah menyimpulkan, 77 persen responden menganggap langkah tersebut merupakan “penyerahan”.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Bahkan surat kabar Israel Hayom yang biasanya pro-Netanyahu menyerang penanganan krisis tersebut.
Netanyahu pada pertemuan Kabinet, Ahad (30/7/2017) menyebut keputusannya untuk mencabut detektor logam dan seluruh kamera pengintai adalah untuk keamanan negara.
“Saya mendengarkan kepekaan publik, saya mengerti perasaan mereka, saya tahu bahwa keputusan yang kami ambil bukanlah keputusan yang mudah,” ujar Netanyanhu,
Ia mengatakan, sebagai perdana menteri Israel yang menanggung beban keamanan Israel di pundaknya, ia merasa berkewajiban mengambil keputusan dengan cara yang tenang dan untuk tujuan yang lebih besar.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Sebelumnya, muncul aksi massa protes dan kerusuhan mematikan pada hari-hari setelah pihak keamanan Israel memasang detektor logam di gerbang Al-Aqsha dan menghalang-halangi umat Islam untuk shalat di dalamnya.
Kecaman dan aksi-aksi protes turun ke jalan ‘Bela Al-Aqsha’ juga datang dari umat Islam dari berbagai penjuru dunia. Utusan Khusus Presiden AS Donald Turmp juga dikirim ke Tel Aviv sehingga ada tuduhan keputusan Netanyahu dipengaruhi oleh pesan dari Trump. (T/RS2/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat