Jakarta, 28 Rajab 1437/6 Mei 2016 (MINA) – Setelah menyelesaikan seleksi administrasi dan verifikasi dokumen dari ribuan pendaftar program 5.000 Doktor, akhirnya Direktur Pendidikan Tinggi Islam Ditjen Pendidikan Islam memutuskan bahwa 1.303 orang dinyatakan lulus seleksi dan bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu seleksi akademik.
“Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan pertimbangan strategis Pendidikan Tinggi Islam, maka ke-1.303 orang tersebut dinyatakan lulus administrasi sebagai calon Penerima Beasiswa Strata 3 (S3, Doktor) Dalam Negeri dan wajib mendaftar di Perguruan Tinggi Pilihan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di PT masing-masing,” kata Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Amsal Bakhtiar sebagaimana keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Peserta seleksi akademik, terang Amsal, ketika mengikuti ujian seleksi di Perguruan Tinggi setempat diharuskan membawa proposal disertasi, Kartu Tanda Penduduk (KTP) Asli, dan print-out kartu pendaftaran yang didapat pada saat pendaftaran online. Selain itu, Kementerian Agama juga tidak menanggung biaya transportasi, akomodasi dan konsumsi peserta selama pelaksanaan seleksi akademik.
Dalam catatan Diktis, ada 30 berbagai perguruan tinggi pelaksana program 5.000 Doktor yang terbagi atas 11 UIN, lima IAIN, sembilan PTN dan empat PTS. Berikut daftar dan kuota pelaksanaan ujian seleksinya:
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
1. UIN Alauddin Makassar – Kajian Hadist, 23 Orang;
2. UIN Ar Raniry Banda Aceh – Hukum Islam, 50 Orang;
3. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang – Bahasa Arab, 95;
4. UIN Raden Fatah Palembang – Peradaban Islam Melayu, 20 Orang;
5. UIN Sultan Syarif Kasim Riau – Hukum Keluarga, 39 Orang;
6. UIN Sumatera Utara Medan – Ekonomi Islam, 61 Orang;
7. UIN Sunan Ampel Surabaya – Kajian Islam Kontemporer, 131 Orang;
8. UIN Sunan Gunung Djati Bandung – Religious Studies, 46 Orang;
9. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta – Kajian Islam Internasional, 26 Orang;
10. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta – Pemikiran Islam, 70 Orang;
11. UIN Walisongo Semarang – Ilmu Falaq, 12 Orang;
12. IAIN Antasari Banjarmasin – Pendidikan Agama Islam, 27 Orang;
13. IAIN Imam Bonjol Padang – Pendidikan Islam, 72 Orang;
14. IAIN Jember – Manajemen Pendidikan Pesantren, 40 Orang;
15. IAIN Raden Intan Lampung – Pengembangan Masyarakat Islam, 15 Orang;
16. IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi – Manajemen Pendidikan Islam, 52 Orang;
17. Institut Pertanian Bogor – Statistik dan Matematika, 12 Orang;
18. Universitas Gajah Mada – Sosial Humaniora, 60 Orang;
19. Universitas Hasanuddin Makasssar – Ilmu Kesehatan Masyarakat & Farmasi, 7 Orang;
20. Universitas Negeri Jakarta – Pendidikan Dasar dan PAUD, 49 Orang;
21. Universitas Negeri Makassar – Ilmu Pendidikan, 30 Orang;
22. Universitas Negeri Malang – Teknologi Pendidikan, 38 Orang;
23. Universitas Negeri Yogyakarta – Penelitianan Evaluasi Pendidikan, 38 Orang;
24. Universitas Padjajaran – Psikologi dan Komunikasi, 40 Orang;
25. Universitas Pendidikan Indonesia – Bimbingan Konseling, 21 Orang;
26. Universitas Islam Indonesia – Ilmu Hukum, 47 Orang;
27. Universitas Islam Malang – Pendidikan Islam Multi Kultural, 53 Orang;
28. Universitas Muhamadiyah Yogyakarta – Psikologi Pendidikan Islam, 52 Orang;
29. Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur`an – Ilmu Al Qur`an dan Tafsir, 47 Orang;
30. Institut Teknologi Bandung – Bidang Sains dan Teknologi, 28 Orang.
(T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun