Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 80 Persen Anak Indonesia Kurang Asupan DHA

Rana Setiawan - Ahad, 27 Januari 2019 - 13:20 WIB

Ahad, 27 Januari 2019 - 13:20 WIB

2 Views

Jakarta, MINA – Di tengah peringatan Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 Januari, ada berita yang kurang sedap tentang kekurangan asupan DHA pada anak Indonesia.

Penelitian yang dimuat di British Journal of Nutrition (2016) berjudul “Intake of essential fatty acids in Indonesia children: secondary analysis of data from a nationally representative survey” menemukan, 8 dari 10 anak usia sekolah Indonesia berumur 4-12 tahun kekurangan nutrisi otak, sebab hanya mendapatkan sedikit asupan asam lemak esesial (Essential Fatty Acid) khususnya asupan DHA dan Omega 3.

Asam Lemak Esensial (EFA) sendiri merupakan kelompok asam lemak yang penting bagi kesehatan manusia dan harus tercukupi dari asupan makanan.

Menurut Guru Besar IPB Prof Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS yang turut serta pada penelitian tersebut, menyatakan bahwa kurangnya asupan asam lemak esesial khususnya DHA harus menjadi perhatian bersama karena zat tersebut penting dan krusial untuk mempengaruhi kondisi fisik dan kepintaran anak.

Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!

Ahmad Sulaeman menyatakan, jika DHA dan Omega 3 sangat bermanfaat dalam perkembangan sistem saraf, pembentukan membran sel sehat, dan produksi hormon seperti yang bertanggung jawab dalam mengatur tekanan darah, viskositas darah, vasokonstriksi, serta respon imun dan inflamasi.

Kekurangan Omega 3 dan DHA sangatlah berbahaya. Karena hal itu bisa berdampak pada masa depan anak diantaranya anak kurang pintar, tumbuh tak sempurna, kekebalan tubuh melemah, kulit mengalami kekeringan, pandangan kabur, hingga perubahan emosi yang bisa membuat prestasi anak di sekolah menurun.

“Pemenuhan gizi, terutama makanan dengan kandungan Omega 3 dan DHA yang cukup dapat mempengaruhi masa depan bangsa Indonesia dan anak-anak kita saat dewasa kelak,” ujar Ahmad Sulaeman dalam rilisnya, Ahad (27/1).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia dalam per harinya untuk anak berusia 4-9 tahun harus mengkonsumsi Omega 3 sebesar 0,9 gram. Sedangkan mereka yang berusia 10-12 tahun untuk laki-laki sebesar 1,2 gram dan perempuan sebesar 1,0 gram.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

“Untuk DHA, per harinya setiap anak harus mendapatkan asupan sebesar 100-118 mg,” ujar Ahmad Sulaeman.

Fakta bahwa 8 dari 10 anak Indonesia kekurangan DHA patut menjadi keprihatinan bersama dan upaya untuk memenuhi kebutuhan DHA dalam makanan anak harus menjadi prioritas orang tua dan keluarga Indonesia. DHA masih diperlukan walau anak telah berusia lebih dari 2 tahun.

“Baik DHA maupun EPA yang merupakan Omega 3 paling banyak didapatkan dari ikan, seperti ikan salmon dan lemuru alias sardin. Dengan anjuran porsi untuk anak EPA 100-118 mg/hari dan DHA 100-118 mg/hari. Hal ini berdasarkan rekomendasi dari FAO dan WHO,” ujarnya.

Peringatan Hari Gizi Nasional ini harus dijadikan momentum untuk mulai menyadari pentingnya asupan DHA dan Omega 3 untuk anak melalui peningkatan konsumsi makanan kaya asupan asam lemak esensial termasuk susu pertumbuhan yang mengandung DHA. (L/R01/RI-1)

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Indonesia
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia