Bogor, MINA – Tiga mahasiswa IPB University yaitu Pahmi Idris dari Departemen Proteksi Tanaman, Devin Purnawansyah dan Fitriyanti keduanya dari Departemen Teknologi Hasil Hutan untuk menggagas aplikasi Gizind sebagai solusi menurunkan angka stunting di Indonesia.
Ketua tim, Fitriyanti menjelaskan, melalui aplikasi Gizind ini dapat dilakukan monitoring secara berkala pada kesehatan anak.
“Aplikasi ini kami rancang dengan tiga tujuan yaitu menjaga dan memonitoring kesehatan ibu hamil, memonitoring dan mengontrol gizi anak selama 1.000 Hari Kehidupan Pertama, dan menjaga keseimbangan gizi anak sampai umur lima tahun,” kata Fitri sebagaimana keterangan pers yang diterima MINA, Selasa (19/11).
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan gizi. Stunting terjadi semenjak janin masih dalam kandungan dan baru nampak ketika anak berusia dua tahun.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Kekurangan gizi pada usia dini berisiko meningkatkan angka kematian bayi dan anak karena penderita mudah sakit dan memiliki postur tubuh tidak maksimal saat dewasa.
Melalui gagasannya itu, mahasiswa IPB University ini berhasil meraih juara tiga lomba Public Health National Competition (PHNC) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya beberapa waktu lalu.
Pihak-pihak yang akan dilibatkan untuk mengimplementasikan Gizind nanti adalah Kementerian Kesehatan RI, dinas kesehatan, tenaga kesehatan, dan ibu-ibu sebagai target program Gizind.
Pada aplikasi ini, tenaga kesehatan bertugas menginput database anak serta, sedangkan ibu/calon ibu dapat memperoleh pelayanan kesehaan saat kehamilan.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Harapannya ide yang kami buat ini bukan hanya sekedar ide. Namun bisa diimplementasikan dan direalisasikan demi terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama dalam mengatasi masalah stunting yang dapat membahayakan bagi tumbuh kembang generasi bangsa kedepannya,” tambah Pahmi. (R/R01/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru