Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejenak Bersama Kepala Redaksi Internasional Anadolu Agency

Rudi Hendrik - Rabu, 25 Mei 2016 - 16:19 WIB

Rabu, 25 Mei 2016 - 16:19 WIB

445 Views

Kantor berita Mi’raj Islamic News Agency (MINA) bersama rekan-rekannya menyelenggarrakan Konferensi Media Islam Internasional (ICIM) pada 25-26 Mei 2016 di Jakarta.

Konferensi ini dihadiri puluhan media negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI), organisasi dalam dan luar negeri, perwakilan mahasiswa dan ormas. Salah satunya, Anadolu Agency, sebagai kantor berita negara Turki yang mendatangkan Wakil Direktur Umum Anadolu Agency Mustafa Ozkaya, Kepala Redaksi Internasional Anadolu Agency Faruk Tokat, dan Spesialis Hubungan Internasionalnya Serdar Mahmutogullari.

Di sela-sela konferensi, wartawan MINA Rifa Arifin melakukan bincang-bincang dengan Faruk Tokat berkaitan dengan beberapa isu terkini di Turki, termasuk kebijakan politik Turki melalui medianya. Berikut petikan wawancaranya:

MINA: Bagaimana posisi Anadolu Agency terhadap pemberitaan Palestina?

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El-Awaisi (3): Kita Butuh Persatuan untuk Bebaskan Baitul Maqdis

Faruk: Tidak diragukan Palestina mrupakan permasalahan bersama. Dan semua elemen di Turki mengetahui dan menyadari hal ini. Kami selalu membantu sebisa mungkin dalam membantu Palestina. Terutama saya yang berkutat dalam dunia jurnalistik. Kami selalu memberitakan krisis kemanusiaan di Palestina yang tak usai dijajah Isrrael.

Dengan 11 bahasa kami di Anadolu Agency, tentu memilki kekuatan untuk memberitakan tentang keadilan yang harus diterapkan di Palestina. Dan permasalahan Palestina selalu menjadi sorotan dalam pemberitaan media kami. AA (Anadolu Agency, red) membantu Palestina secara parlementer dan kemanusian di mata dunia.

MINA: Bagaimana Turki menilai kebijakan faksi-faksi di dalam Palestina?

Faruk: Kami tidak memihak siapapun. Kami memihak persatuan pada kedua faksi di Palestina.

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El Awaisi (2): Urgensi Rencana Strategis Bebaskan Baitul Maqdis

MINA: Bagaimana situasi media di Turki terkini terhadap pemberitaan mengenai kasus Korupsi Erdogan?

Faruk: Ini sama sekali tidak benar. Beberapa media memang memiliki kepentingan untuk membuat citra Erdogan buruk. Erdogan bersama pemerintahannya menegaskan pada hukum internasional bahkan dia membuat pernyataan bahwa dunia lebih besar dari negara lima (negara Kuartet). Apa yang dimaksud dengan ini? Karena di PBB, hanya lima negara saja yang bisa membuat keputusan sakral untuk negara lain.  Tentu pernyataan ini membuat takut sebagian pihak baik dalam dan luar negeri yang berimbas pada munculnya fitnah yang tadi. Membuat fitnah yang menjadikan Erdogan buruk di mata dunia internasional. Dan sebab yang terbesarnya adalah Erdogan sangat perhatian terhadap Palestina. Karena Erdogan mengajak pada kebebasan dari penjajahan Israel. Sampai saat ini pun Erdogan masih mengecam kudeta Al Sisi di Mesir. Jadi  ada banyak kepentingan di balik isu ini.

MINA: Baru-baru ini media ramai memperbincangkan tentang Turki memilih-milih  pengungsi Suriah  untuk tinggal di negaranya. Sebagian mengatakan yang sakit akan diusir ke negara lain. Tanggapan Anda?

Faruk: Itu tidak benar. Sampai saat ini Turki masih menampung pengungsi Suriah yang sampai saat ini mencapai 4 juta orang dan bertambah tiap hari. Terlebih Turki adalah negara tetangga Suriah maka seandainya jika apa yang terjadi di Suriah menimpa Turki maka Suriah yang akan membantu.

Baca Juga: Fenomana Gelombang Panas, Ini Pendapat Aktivis Lingkungan Dr. Sharifah Mazlina

MINA: Bagaimana pemberitaan ISIS terkini di Turki?

Faruk: Paham keagamaan di  Turki sama sekali tidak sinkron dengan ideologi ISIS. Dan bahwasannya kebanyakan  orang Turki bermazhab Hanafi. Dan sebagian orang Kurdi di Turki bermadzhab Syafi’i. Tidak hanya itu, faham Tasawuf juga berkembang di Turki. Sampai saat ini seandainya anda tanya apa paham Erdogan, maka Erdogan akan menjawab saya bermazhab Hanafi dalam fikih dan bermazhab Maturidiah dalam aqidah, juga Tasawuf dalam akhlak. Sampai saat ini Erdogan mempunyai guru atau syeikh Tasawuf dan pemahaman ini sangat bertolakbelakang dengan ISIS.

MINA: Bagaimana pendapat anda tentang konferensi ini?

Faruk: Konferensi ini luar biasa sangat positif. Saya tertarik saat pertama kali membaca temanya yakni  menyatukan langkah dan usaha untuk membela Islam juga yang terkait tentang Palestina & al-Quds. Saya berharap sekali konferens ini bisa berhasil sampai selesai dan menghasilkan deklarasi nyata yang bisa membantu dan menolong umat Islam di dunia terkhusus Palestina dengan kerjasama sesama kantor berita atau media dalam meliput berita tentang Palestina dengan seluruh elemennya. (R04/R05)

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El Awaisi (1): Peran Strategis Indonesia dalam Pembebasan Baitul Maqdis

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: HNW: Amanat Konstitusi! Indonesia Sejak Awal Menolak Kehadiran Penjajah Israel

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Indonesia