Jakarta, 14 Jumadil Akhir 1436 /3 April, 2015 (MINA) – Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, upaya evakuasi terhadap ribuan WNI masih terus dilakukan dari berbagai kota di Yaman, dan diperkirakan sekitar 100 WNI masih terjebak di wilayah pertempuran.
“Saat ini kita sedang fokus mengevakuasi sekitar 45 WNI yang masih di Al-Hudaidah serta sekitar 100 WNI yg masih terjebak di Yaman. Semoga ada rombongan WNI lain yang bisa kita evakuasi dari Yaman dengan berbagai skenario evakuasi yang memungkinkan,” ujarnya, Kamis (2/4).
Menurutnya, saat ini upaya evakuasi dikendalikan langsung oleh Kemlu berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia di Saudi, Oman dan Addis Ababa.
Iqbal juga menekankan pentingnya untuk melakukan evakuasi selagi dapat dilakukan.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
“Pemerintah Indonesia berharap bahwa kondisi akan membaik. Namun jika tidak dan konflik menyebar, evakuasi akan semakin sulit dilakukan. Mohon dukungannya untuk program Evakuasi WNI ini,” kata Iqbal.
Sumber Kemlu menambahkan, evakuasi WNI tidak akan langsung dilakukan ke Indonesia, namun ke wilayah aman di luar Yaman. Kota Salala, Oman akan dijadikan base untuk tim evakuasi. Salala mempunyai bandara internasional yang relatif aman dan tidak sibuk. Oman sebagai negara netral juga menjadikan Oman sebagai negara yang cukup terjamin kestabilannya.
Sebelumnya, pada Rabu (1/4) pemerintah telah mengirimkan 2 Tim Percepatan Evakuasi WNI dari Yaman di bawah koordinasi Kemlu. Kedua Tim akan masuk ke Yaman untuk melakukan intensivikasi evakuasi WNI masing-masing melalui kota Salalah, kota di Oman yang berbatasan dengan Yaman bagian timur, dan Jizan, kota di Arab Saudi yang berbatasan dengan Yaman bagian barat.
Selain mengerahkan personil, pemerintah juga mengirimkan satu pesawat B-737 400 milik TNI AU untuk melakukan evakuasi WNI dari Yaman, dengan basis operasinya di bandara Salalah, Oman. (L/P4/R11)
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)