Semangat Ramadhan Berlanjut di Bulan Syawwal

Kita baru saja selesai melalui bulan . Di bulan tersebut kita meninggalkan makan dan minum bukan karena tidak ada makanan ataupun tidak ada minuman, Namun semua itu kita tinggalkan semata-mata untuk melaksananakan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirmana dalam Surah Al-Baqarah ayat 183.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Pada bulan Ramadhan, Allah menjanjikan ganjaran ataupun lipatan-lipatan pahala kepada kita di bulan Ramadhan tersebut. Oleh karenanya di bulan itulah kita bersemangat melaksanakan ibadah-ibadah yang wajib maupun ibadah-ibadah yang sunnah. Semua itu kita kerjakan semata-mata karena kita mengharapkan ridha dari-Nya.

Kini, bulan tersebut telah berlalu. Akankah semangat kita terus sama semangatnya seperti di bulan Ramadhan? Setidaknya pelajaran pada bulan Ramadan tersebut membekas dalam diri kita sehingga bisa mengamalkan ibadah-ibadah bulan Ramadhan meskipun bukan lagi berada bulan tersebut.

Terutama di bulan Syawal ini, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mencontohkan untuk puasa Syawal enam hari yang pahalanya seperti puasa setahun.

Sebagaimana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim No 1164)

Dari hadis ini kita pahami hendaknya kita tidak kendor semangat dalam beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena di setiap waktu di setiap saat Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memotivasi kita dengan janji-janji kabar gembiranya.

Meskipun bukan bulan Ramadhan, namun seorang Muslim tetap dapat beribadah kepada Allah dan mendapat pahala seperti di bulan Ramadhan.

Maka marilah kita gunakan waktu kita pada bulan Syawal ini dan bulan-bulan selanjutnya untuk giat beribadah dan beramal shaleh seperti halnya bulan Ramadhan. Mari manfaatkan waktu kita agar tidak merugi di kemudian hari.

Sebagaimana Allah berfirmankan dalam Quran Surah Al-Ashr

وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙاِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ

Artinya: “Demi masa. Sungguh, manusia berada  dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” Wallahualam

Ditulis Oleh: Mahful Afan, Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud (STISA-ABM) Online

(A/Aff/R8/R1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.