Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepuluh Tips Agar Menjadi Aktivis Hebat

Nur Hadis - Ahad, 4 November 2018 - 17:11 WIB

Ahad, 4 November 2018 - 17:11 WIB

22 Views

Bandar Lampung, MINA – Sebagai pemuda, akan ada banyak tugas besar yang harus dikerjakan ke depannya. Dengan itu perlu menjadi aktivis yang berwawasan luas supaya siap menghadapi situasi dan kondisi.

Demikian diungkapkan Kepala Biro MINA Sumatera, Nurhadis sebagai pembicara dalam agenda kajian rutin Forum Komunikasi Mahasiswa Hizbullah (FKMH), yang diadakan di Masjid Al-Anhaar, Sukarame, Bandar Lampung, Ahad (4/11).

Ia menyampaikan sepuluh tips kepada mahasiswa agar menjadi aktivis yang hebat.

Pertama, tunjukkan rasa ingin tahu yang besar.”InsyaAllah informasi-informasi akan mudah didapat jika selalu penasaran terhadap apapun,” ujarnya.

Baca Juga: Banjir Terjang Brebes, Ribuan Rumah Terendam, 1 Meninggal

Kedua, keluar dari zona nyaman. Ketiga, Buatlah tantangan. Menurutnya, semakin banyak masalah, semakin banyak otak kita bekerja.

“Kita akan matang menjadi aktivis ketika kita menyelesaikan banyak masalah,” katanya.

Keempat, belajar dari hal mendasar yang dianggap tidak penting. Seperti bagaimana cara komunikasi terhadap orang yang lebih tua dan kalimat sopan santun ketika berbicara.

Kelima, belajar secara mengulang-ulang. Hal itu dilakukan supaya kita benar-benar paham dengan apa yang kita pelajari.

Baca Juga: Sukamta Usulkan Relokasi Warga Israel ke AS Demi Akhiri Konflik Puluhan Tahun 

Keenam, rajin membaca. Konteks membaca tidak hanya dengan teks melainkan juga situasi. Seperti memprediksi terhadap suatu kejadian, apa yang akan terjadi selanjutnya. Jika ada kejadian buruk, kita mampu menyiapkan antisipasi-antisipasi.

Ketujuh, belajar lewat orang sekitar. Mencari ilmu dalam hal baik diperoleh hal yang buruk, seperti belajar sabar dari orang yang mudah emosi. Maka penuhi sekeliling kita dengan orang yang dapat menjadikan kita berwawasan.

Kedelapan, adanya tokoh yang dapat kita telurusi, sehingga kita berwawasan luas, seperti menelusuri kisah sahabat Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallaam.

Kesembilan, belajar menjadi peneliti. Ketika mendapat informasi maka harus diteliti dan dianalisa, jangan mudah untuk menerimanya.

Baca Juga: Dewan Pers Buka Pendaftaran Calon Anggota Periode 2025-2028

Kesepuluh, the more you give, the more you get. Jika mempunyai ilmu, segera dibagikan. Insyaallah ketika kita membagikan ilmu kepada orang-orang, kita akan semakin paham ilmu yang kita miliki.(L/cha/RS3).

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Aturan Ganjil-Genap Pilah Sampah Mulai Diberlakukan di Kendal Jateng

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Breaking News
Breaking News
Indonesia