London, 1 Ramadhan 1438/27 Mei 2017 (MINA) – Sedikitnya 80 warga sipil tewas pada hari Jumat (26/5) dalam serangan udara pimpinan Amerika Serikat (AS) di kota Mayadeen, Suriah, demikian lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkannya.
Sebagian besar korban dianggap sebagai keluarga militan Islamic State (ISIS).
Koalisi pimpinan AS telah meningkatkan kampanyenya terhadap posisi ISIS, sejak kelompok tersebut mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman bunuh diri di Manchester, Inggris, yang menewaskan 22 orang.
“Jumlah korban termasuk 33 anak, mereka adalah keluarga yang mencari perlindungan di gedung kotamadya,” kata Ketua SOHR Rami Abdel Rahman, demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA). “Ini adalah jumlah tertinggi kerabat anggota ISIS di Suriah.”
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
SOHR yang bermarkas di Inggris itu mengungkapkan, serangan udara di Mayadeen juga menewaskan 37 warga sipil pada Kamis (25/5) malam, sementara 15 lainnya tewas pada hari Rabu.
Militer AS mengonfirmasikan bahwa pihaknya telah menargetkan area di dekat Mayadeen pada tanggal 25 dan 26 Mei, tapi Juru Bicara Pentagon Eric Pahon mengatakan bahwa pihaknya masih “menilai hasil dari serangan tersebut”.
SOHR selama ini mengumpulkan informasi tentang konflik Suriah dari jaringan sumber sipil dan medis di lapangan.
Kepala HAM PBB Zeid Ra’ad Al-Hussein mengatakan, semua negara yang angkatan udaranya aktif dalam misi anti-ISIS, dibutuhkan untuk lebih berhati-hati dalam membedakan antara target militer dan warga sipil.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Koalisi anti-ISIS yang beranggotakan 68 negara tersebut memulai kampanye udaranya terhadap ISIS di Irak pada musim panas 2014, dan memperluas operasi ke Suriah pada tanggal 23 September 2014. (T/RI-1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata