Oleh : Ali Farkhan Tsani, Redaktur Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Makna Shadaqah
Kata shadaqah makna asalnya adalah تَحْقِيْقُ شَيْئٍ بِشَيْئٍ , artinya : “Menetapkan atau menerapkan sesuatu pada sesuatu”.
Secara bahasa, kata shadaqah berasal dari akar kata shidq yang berarti benar atau membenarkan sesuatu. Benar dalam arti sejalannya antara ucapan, keyakinan dan perbuatan. Karena itu, dapat dikatakan bahwa orang yang gemar bershadaqah menunjukkan kebenaran imannya. Iman kepada Allah yang telah menitipkan harta kepadanya serta iman kepada adanya hari akhir tempat pembalasan bagi setiap bagi hamba-hamba-Nya.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia
Adapun secara istilah, secara umum shadaqah bermakna pemberian, mengeluarkan sesuatu, atau derma di jalan Allah. Pemberian tersebut bersifat sukarela (ikhlas), tanpa disertai imbalan , tanpa paksaan, kapan saja dan berapapun jumlahnya.
Secara umum, shadaqah bukan hanya bermakna mengeluarkan atau mendermakan harta. Namun shadaqah mencakup segala amal shalih atau perbuatan baik. Hingga dalam sebuah hadits pun disebutkan, bertemu dengan sesama saudara kita dengan wajah cerah, seraya tersenyum ceria pun, dapat juga dikatakan shadaqah. Sebagaimana sabda beliau :
تَبَسُّمُكَ فِيْ وَجْهِ أَخِيْكَ لَكَ صَدَقَةٌ
Artinya : “Senyummu untuk saudaramu adalah shadaqah bagimu.” (HR At-Tirmidzi).
Maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa shadaqah adalah segala macam bentuk kebaikan yang dilakukan oleh setiap muslim dalam rangka mencari keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bentuk kegiatan tersebut dapat berupa perbuatan yang secara lahiriyah terlihat bukan ibadah seperti bekerja mencari nafkah, menyuapi anak, sampai hubungan intim suami isteri yang sah. Itu pun dapat disebutkan dengan aktivitas shadaqah.
Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim
Shadaqah merupakan bukti keimanan seseorang
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ . الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Artinya : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Ali Imran [3] : 133-134).
Itulah bukti keimanan kita, seperti juga Allah ungkapkan ciri-ciri orang yang beriman dengan sebenarnya, salah satu indikasinya adalah mereka yang mampu menafkahkan sebagian dari rezeki yang Allah berikan kepadanya di jalan yang Allah ridhai.
Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ( ) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ ( ) أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ ( )
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (Yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.” (QS Al-Anfal [8] : 2-4).
Dalam hal inilah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyebutnya :
وَ الصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ
Artinya : “Dan shadaqah itu merupakan bukti.” (H.R. Muslim).
Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Shadaqah adalah Bukti”, artinya adalah bukti dari kejujuran iman dan keikhlasan seseorang yang terlihat dari bagaimana ia gemar bershadaqah.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23] Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran
Karena itu, marilah kita gemar bershadaqah dengan apa yang dapat kita kerjakkan, karena Allah. (T/P4/R03).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga