SHEIKH RAID SHALAH: NETANYAHU IKUTI LANGKAH HITLER

ShaikhRaid Shalah (kanan) saat pemberangkatan Mavi Marmara di Istanbul, 2010. Foto : MINA
ShaikhRaid Shalah (kanan) saat pemberangkatan Mavi Marmara di Istanbul, 2010. Foto : MINA

City, 23 Ramadhan 1435 / 21 Juli 2014 (MINA) – Pemimpin Al-Harakah Islamiyah (Pergerakan Islam) yang bermukim di Al-Quds, Sheikh Raid Shalah, menyatakan PM Israel Benjamin  telah mengikuti langkah Adolf dalam membantai dan membunuh warga sipil tak berdosa di Gaza.

“Tragedi yang terjadi di Syujaiyah ini jelas menunjukkan bahwa Netanyahu mengikuti langkah Hitler. dan langkah Israel mengikuti langkah Nazi. Pembantaian yang menimpa rakyat kami di Syujaiah tadi malam (ahad 20/7) persis seperti kekejian Nazi yang sama sekali tidak malu terhadap apa yang mereka perbuat,” Ujar mujahid yang senantiasa keluar masuk penjara Israel itu saat dihubungi Radio Al-Aqsha, Ahad (20/7) malam Waktu Gaza.

Sebagaimana dilaporkan Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza, Sheikh Raid Shalah juga menyatakan, penjajah Zionis Israel telah mengalami keputusasaan dan kegilaan, bahkan mengalami kerugian besar sebagai akibat tindakan mereka, walaupun hal itu sengaja ditutupi oleh Israel.

“Bagaimana pun apa yang terjadi hari ini di bumi Gaza, selain menggambarkan kegilaan Zionis Israel juga menggambarkan seberapa besar kerugian dan kekalahan yang diderita oleh militer Zionis yang diakibatkan oleh para pejuang namun ditutup-tutupi oleh media Israel,” tegas pria yang pernah ikut dalam pelayaran Armada Kemanusiaan Mavi marmara 2010 yang lalu.

Sheikh Raid Shalah juga menyatakan, tentara Zionis Israel mengalami kerugian besar dengan sejumlah tentara mereka yang tewas maupun terluka, menambahkan bahwa kepengecutan tentara zionis yang hanya berani melawan rakyat sipil, terutama dari kalangan wanita dan anak-anak.

“Jelas bahwa jumlah korban di fihak militer Zionis Israel berkisar antara 400 tentara baik itu yang tewas atau pun yang terluka dan tragedi ini benar benar menunjukkan kepengecutan tentara Zionis Israel yang tidak berani menghadapi tentara pejuang Palestina akan tetapi hanya berani melawan rakyat sipil dari kalangan anak-anak, wanita, dan lansia,” ujarnya.

Permulaan Terbebasnya Al-Aqsha

Pada bagian akhir dialog Sheikh Raid Shalah menyatakan, peperangan yang terjadi merupakan sebuah permulaan terbebasnya Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha.

“Meskipun dipenuhi oleh rasa sakit dan perih, akan tetapi kita meyakini bahwa Pertempuran akan menjadi permulaan kekalahan beruntun Israel dan menjadi pemicu terbebasnya seluruh wilayah Palestina terutama Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha,” tegasnya.

Ia juga menyerukan rakyat Palestina di Tepi Barat untuk tetap bersatu dan memberikan dukungan terhadap warga di Gaza.

“Untuk saudara-saudara kami di Tepi Barat. Kami katakan, bahwa kalian adalah warga yang diberkahi. Kami ingin ingatkan diri kami sendiri kemudian saudara-saudara kami di Tepi Barat bahwa tubuh kita masih tetap satu, dan ini berarti bahwa nasib kalian merupakan bagian dari nasib Gaza. Dan saat ini yang kita butuhkan adalah suara yang satu dan aksi yang juga satu,” pungkasnya. (L/K01/K02/P02)

 

MI’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0