Washington, 11 Dzulqa’dah 1435/6 September 2014 (MINA) – Amerika Serikat (AS) telah mengkonfirmasi bahwa Ahmed Abdi Godane, pendiri kelompok pejuang Somalia Al-Shabab, tewas dalam serangan udara AS pekan ini.
“Kami telah memastikan bahwa Ahmed Godane, pendiri Al-Shabab, telah dibunuh,” kata Sekretaris Pers Pentagon, Laksamana John Kirby dalam sebuah pernyataan, Jumat (5/9), Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Selasa lalu, setidaknya enam orang tewas saat serangan udara AS menghantam konvoi para pemimpin senior Al-Shabab, pada serangan yang menargetkan kendaraan dan perkemahan dekat Barawe, basis di mana kelompok Al-Shabab beroperasi.
AS mengatakan, sasarannya adalah komandan senior Al-Shabab, termasuk Godane yang juga dikenal sebagai Abu Zubeyr.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Pernyataan AS menyebut kematian Godane sebagai “kerugian besar” bagi organisasi yang berafiliasi kepada Al-Qaeda itu.
Departemen Luar Negeri AS telah memasukkan Godane sebagai salah satu dari delapan “top teror” buronan dunia dan pengamat mengatakan, kematiannya akan menandai kemunduran serius bagi Al-Shabab.
Mohammed Adow Al-Jazeera, melaporkan dari negara tetangga Kenya, selama kepemimpinan Godane Al-Shabab mulai bercokol di sebagian besar Somalia dan memimpin kelompok untuk menyeberang perbatasan melakukan serangan ke Kenya dan Uganda.
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mahmoud mengatakan, serangan udara terhadap kepemimpinan Al-Shabab dilakukan atas sepengetahuan pemerintahnya.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Presiden menyeru kelompok pejuang untuk perdamaian dan memanfaatkan masa amnesti 45 hari yang ditawarkan pemerintahannya.
Oktober lalu, pasukan khusus operasi AS melancarkan serangan terhadap sebuah rumah di Barawe yang menarget komandan tinggi Al-Shabab lainnya, tapi terpaksa mundur tanpa membunuh target mereka.
Pejuang Al-Shabab berjuang untuk menggulingkan Pemerintah Somalia dan secara rutin melancarkan serangan di negara itu, maupun pada negara-negara tetangga yang menyertakan pasukannya dalam pasukan Uni Afrika.
Setelah pengumuman Pentagon, Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud menegaskan tawaran amnesti pemerintahannya kepada pejuang Al-Shabab.
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
“Saya katakan kepada para anggota Al-Shabab: Godane sudah mati dan sekarang adalah kesempatan bagi anggota Al-Shabab untuk merangkul perdamaian,” kata Mohamud dalam sebuah pernyataan.
Awal pekan ini Pemerintah Somalia memberi peluang kepada pejuang selama 45 hari untuk menerima tawaran amnesti setelah terjadinya serangan udara AS pada Godane. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza