Akibat Serangan Israel ke Rafah Tim MER-C Tertunda Masuk Gaza

Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad (kanan) dan Laison Officer EMT MER-C Marissa Noriti (kiri) saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/5/2024).(Foto: MINA)

Jakarta, MINA – Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dr. Sarbini Abdul Murad mengatakan, serangan Israel ke Rafah mengakibatkan penundaan pertukaran Tim Emergency Medical Team (EMT) 3 MER-C yang akan keluar dan Tim EMT 4 yang akan masuk bertugas di Jalur Gaza.

Dalam konferensi pers, Rabu (8/5), Sarbini mengatakan, hal ini karena WHO mengeluarkan peringatan agar semua perjalanan keuar masuk Gaza dibatalkan.

Ia mengatakan, MER-C akan terus memantau situasi yang mungkin akan memburuk, serta berkordinasi dengan WHO untuk menjaga dan memastikan tim dalam kondisi aman dan dapat terus bekerja dengan baik.

Pasukan Israel melancarkan serangan udara secara masif di wilayah Rafah, Senin (6/5) malam. Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan operasi militer di Rafah dan mengeluarkan peringatan kepada warga Palestina untuk mengungsi secara paksa dari bagian timur Rafah menuju ke daerah pesisir Al-Mawasi, barat daya Gaza, termasuk sekitar penyeberangan Rafah, perbatasan dengan Mesir, yang merupakan titik perlintasan utama bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Juga:  Imam Yakhsyallah Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung Shuffah Mranggen

Sejak 18 Maret 2024, MER-C terus mengirimkan tim medis ke Jalur Gaza, yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) di bawah koordinasi WHO. Dengan dikirimnya Tim EMT ke-4 pada 3 Mei 2024, terhitung MER-C telah mengirimkan 31 relawan yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat dan bidan.

Laison Officer EMT MER-C Marissa Noriti mengatakan, Tim EMT MER-C bertugas di sejumlah rumah sakit yang masih berfungsi di Rafah, Gaza Selatan, yaitu Rumah Sakit An Najar, Rumah Sakit El Emiraty dan Klinik Tal Al Sultan Primary Health Care Center.

“Saat ini tersisa 12 relawan MER-C di Gaza. Aktifitas relawan MER-C sempat dihentikan imbas serangan darat Israel ke Rafah. WHO juga melarang Tim EMT ke RS Emirati dan RS An Najjar. Lokasi yang masih diperbolehkan untuk Tim bertugas adalah di Klinik Tal Al Sultan Primary Health Care Center,” ujarnya.

Baca Juga:  Ketua UAR: Terus Tingkatkan Kapasitas, Siap Siaga Hadapi Bencana

Marissa menegaskan, di tengah situasi Gaza saat ini EMT MER-C akan terus mengutamakan keselamatan tim selama bertugas di Jalur Gaza.

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

Wartawan: sri astuti

Editor: Rana Setiawan