Malang, MINA – Tim terdiri dari empat siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Batu, Jawa Timur, meraih medali emas dalam Kompetisi Bidang Karya Tulis Ilmiah Remaja (KIR), Indonesia International Invention Festival (I3F) 2019 yang berlangsung di Universitas Ma Chung, Kota Malang, Jawa Timur, Ahad (28/4).
Kompetisi ini diikuti sebanyak 80 tim dari tiga benua yakni Asia, Afrika dan Eropa
Keempat siswa Indonesia berprestasi tersebut adalah Azizah Alif Habibillah, Selvin Ceria Mita Ramadhan, Rosiana Fitri Fadilah, dan Aprilia Nanda Indri Rosita.
“Alhamdulillah, ini prestasi bagus dari anak-anak kami,” terang Kepala MTsN Batu Siti Hamidah, Senin (29/04), seperti dikutip dari Indonesia.go.id.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Hamidah mengatakan, keempat siswa MTsN Batu tersebut mengangkat judul KIR berupa “Optimization of The Papain Enzyme in Papaya (Carica Papaya) Instead of The Rennet Enzym in Making Mozarella Cheese,“.
Tema tersebut membahas tentang sebuah enzim yang didapatkan dari getah buah pepaya untuk menggantikan Enzim Rennet pada pembuatan keju mozarella.
Selama ini, Enzim Rennet biasanya diambil dari usus mamalia (binatang menyusui). Dalam pembuatan keju, enzim tersebut bekerja dalam proses penggumpalan susu (memisahkan bagian padat dan cair) pada pembuatan keju mozarella.
Saat ini, jumlah enzim dalam usus mamalia tersebut semakin menurun. “Alhamdulillah, penelitian siswa MTsN Batu ini menemukan enzim papain dari getah buah pepaya,” tuturnya.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Pembina KIR MTsN Batu, Sariyah menilai prestasi ini sangat membanggakan. Pasalnya, ajang I3F diikuti oleh 80 tim dari 3 benua, Asia, Eropa, dan Afrika.
Sari menambahkan, keberadaan enzim papain ini dapat dijadikan alternatif karena memiliki fungsi yang sama dengan enzim rennet. Bahkan, mempunyai keunggulan dinilai lebih halal karena diambil dari bahan alam, tidak seperti enzim rennet yang sangat memungkinkan diambil dari mamalia yang tidak boleh dimakan oleh kaum muslim.
“Produk kami bernama MOBA (Mozarella Batu). Produk ini didukung kekayaan alam di Kota Batu sehingga sangat memungkinkan produk kami untuk terrealisasikan,” tuturnya.
Sejumlah prestasi di bidang karya ilmiah juga sukses diraih siswa-siswi MTsN Batu. Tahun 2018 lalu misalnya, siswa MTsN Batu mendapat medali emas di Bali dan perunggu di Surabaya pada ajang kompetisi karya ilmiah remaja. (R/Sj/P1)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Mi’raj News Agency (MINA)