Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim Sepakbola di Lampung Suarakan Penolakan Terhadap Tim Israel Berlaga di Indonesia

Habib Hizbullah - Ahad, 18 September 2022 - 20:13 WIB

Ahad, 18 September 2022 - 20:13 WIB

5 Views

Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Tim Sepak Bola di Lampung kampanyekan penolakan terhadap Timnas Sepakbola Israel yang akan berlaga di Indonesia pada Piala Dunia U-20 Tahun 2023 mendatang.

Kampanye dilakukan sebelum kedua tim bertanding antara Abung FC melawan Sri Dadi FC dari Desa Negararatu pada ajang Turnamen Sepakbola Pekan Olahraga Antar Dusun (Pordus) se Desa Negararatu, Natar, Lampung Selatan pada Ahad (18/9) dengan menyuarakan yel-yel berbunyi “Tolak, Tolak, Tolak Israel, Tolak Israel ke Indonesia” sembari memegang poster bertuliskan penolakan yang digelar di Lapangan Gaza, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung.

Kampanye yang diinisiasi oleh Lembaga Kepalestinaan, Aqsa Working Group (AWG) Biro Lampung tersebut telah dimulai sejak diumumkannya Piala Dunia U-20 Tahun 2023 yang digelar di Indonesia sebagai tuan rumah dan Israel termasuk Tim Sepakbola yang akan bertanding di dalamnya.

Hal tersebut, menurut Ketua AWG Biro Lampung M Waliyulloh, merupakan suatu kedzoliman membiarkan Israel bermain di Tanah Air mengingat penjajahan yang dilakukannya terhadap Negara Palestina sejak tahun 1967 hingga sekarang.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Indonesia mengecam penjajahan tersebut sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar RI alinea pertama.

“Kita kampanyekan penolakan ini dengan berbagai ekspresi kegiatan, dan kebetulan saat ini ada pergelaran Pordus se Desa Negararatu tahun 2022 yang pada intinya kita masyarakat Indonesia menolak Tim Sepakbola Israel untuk bermain di Indonesia pada Piala Dunia tahun 2023 mendatang,” ujar Waliyulloh kepada MINA.

“Tak hanya itu, sebagaimana kita ketahui, prinsip Bung Karno yang begitu terkenal yang menyatakan bahwa selama Bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel. Sikap Bung Karno ini lestari dalam perkataan, sikap dan tindakan kepemimpinannya saat itu,” lanjutnya.

Kemarin, Sabtu (17/9) pada event yang sama, kampanye penolakan juga dilakukan oleh salah satu pemain Sepakbola dari Asy-Syabab FC, Zaky Tiffany Lazuardian Arief yang mengekspresikan selebrasi golnya dengan menunjukkan poster bertuliskan “Tolak Tim Israel Bermain di Indonesia”.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

“Saya rasa tidak hanya saya pribadi, tapi seluruh umat Islam di Indonesia juga merasakan hal yang sama, sakit hati dan tersinggung, mengingat kedzaliman Israel terhadap Palestina, tapi malah Isreal diberikan keleluasaan oleh FIFA,” jelas Zaky kepada MINA usai pertandingan.

Ia juga menolak keras ketidakadilan dan standar ganda yang ditetapkan FIFA terhadap apa yang terjadi di Palestina.

“Kita tahu beberapa pemain yang menyatakan dukungan terhadap Palestina didenda, bahkan FIFA pernah menghukum tiga klub sepakbola yang mendukung Palestina, namun di momentum lain mendukung Ukraina bahkan memberikan sanksi kepada Rusia beberapa waktu lalu,” katanya.

Piala Dunia U-23 akan digelar di Indonesia pada 2023, dan Timnas Israel termasuk di dalam tim yang akan mengikuti. Penolakan terus muncul dari berbagai kalangan masyarakat Indonesia, mulai dari personal, klub, lembaga kemanusiaan, dan komunitas. (L/R12/P1)

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Kolom
Indonesia