produk-mainan-300x199.jpg" alt="Produk mainan dari Indonesia berpotensi tembus Timur Tengah" width="300" height="199" /> Produk mainan dari Indonesia berpotensi tembus Timur Tengah
Jakarta, 9 Syawal 1435/6 Agustus 2014 (MINA) – Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi mengatakan, salah satu dari dua kawasan yang sangat potensial untuk terus dikembangkan sebagai pasar ekspor produk mainan asal Indonesia adalah Timur Tengah.
Dia menjelaskan, mainan merupakan bisnis yang sangat besar. Dalam 4 tahun-5 tahun terakhir ekspor mainan asal Indonesia tumbuh tinggi yaitu sebesar 19 persen setiap tahunnya, meskipun pertumbuhan impor juga besar 18 persen per tahun.
Nilai produksi mainan Indonesia mencapai Rp 8,2 triliun. Dari nilai tersebut, Rp 5 triliun diperdagangkan di dalam negeri dan Rp 3,2 triliun untuk ekspor. Pada saat yang sama Indonesia juga masih mengimpor produk mainan dengan nilai mencapai Rp 1,2 triliun. Namun tahun lalu Indonesia masih mengalami surplus perdagangan produk mainan sebesar Rp 2 triliun.
Tentang jenis mainan yang diekspor, Bayu menyebutkan, selama ini produsen lebih banyak mengekspor produk mainan berupa boneka, bukan mainan plastik. “Ini seharusnya menjadi peluang untuk pasar ekspor.”
Baca Juga: Semangat dan Haru Iringi Pemberangkatan Kloter Pertama Haji dari Surabaya
Oleh karena itu Kementerian Perdagangan mendorong produsen mainan nasional untuk menggenjot ekspor produk mainan plastiknya ke mancanegara terutama kawasan Timur Tengah dan Amerika Latin, katanya.
Pada 2013, negara tujuan ekspor mainan asal Indonesia paling besar yaitu Amerika Serikat yang mencapai 40 persen, Singapura 8 persen dan Inggris 8 persen. Sedangkan produk mainan impor terbesar berasal dari China yaitu sebesar 80 persen.(T/IK/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Alihkan Ekspor ke Eropa dan Australia Hadapi Tarif Tinggi dari AS
Baca Juga: Airlangga: Tarif Impor AS ke Produk Indonesia Bisa Tembus 47 Persen