Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki: Hagia Sophia Urusan Internal Hak Kedaulatan

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 2 Juli 2020 - 17:55 WIB

Kamis, 2 Juli 2020 - 17:55 WIB

13 Views

Ankara, MINA – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy mengatakan, setiap masalah tentang Hagia Sophia adalah “urusan internal kami sebagai bagian dari hak kedaulatan Turki.”

Aksoy menanggapi pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tentang ikon negara itu.

“Kami terkejut dengan pernyataan yang dibuat oleh Departemen Luar Negeri AS tentang Hagia Sophia,” ujarnya. Seperti dilaporkan Anadolu Agency, Rabu (1/7).

Turki melindungi semua aset budayanya, termasuk Hagia Sophia, tanpa diskriminasi dalam kerangka tradisi toleransi dari budaya dan sejarah kita, tambah pernyataan itu.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Hagia Sophia, yang terletak di tanah kami adalah milik Turki, seperti semua aset budaya kami,” katanya.

“Secara alami setiap orang bebas mengekspresikan pendapatnya sendiri. Namun, bukan bagi siapa pun untuk berbicara tentang hak kedaulatan kami dalam gaya kami,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menlu AS Mike Pompeo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa status museum harus dipertahankan “sebagai contoh komitmen Turki untuk menghormati tradisi agama dan beragam sejarah yang berkontribusi pada Republik Turki, dan untuk memastikannya tetap dapat diakses oleh semua.”

“Pemerintah Turki telah mengelola Hagia Sophia sebagai museum yang secara resmi diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari Area Bersejarah Situs Warisan Dunia Istanbul,  dengan cara yang luar biasa selama hampir seabad,” tambah Hami Aksoy.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama 916 tahun. Pada tahun 1453, diubah menjadi masjid oleh Ottoman Sultan Mehmet II ketika kekaisaran membebaskan Istanbul.

Setelah beberapa restorasi karena kondisi yang rusak, pemerintahan Ottoman menambahkan menara oleh arsitek Mimar Sinan. Hagia Sophia menjadi salah satu karya terpenting arsitektur dunia.

Di bawah Republik Turki, bangunan itu diubah menjadi museum pada tahun 1935. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Asia
Internasional
Internasional
Internasional
Kolom
Kolom
Kolom
Khadijah